Influenza
Imunisasi influenza diberikan sesuai usia bayi/anak Anda. Dosisnya cukup diberikan separuh dosis dewasa (0,25 mL) pada mereka yang berusia 6 – 35 bulan ( 13 tahun atau pada usia dewasa, imunisasi ini diberikan 2 kali dengan jarak 4-8 minggu. Apabila terlambat, imunisasi ini bisa diberikan kapan saja bahkan hingga usia dewasa.
Hepatitis A dan Tifoid
Imunisasi hepatitis A dan tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 6 – 12 bulan. Pemberian imunisasi hepatitis A ini hanya dilakukan satu kali (2 dosis) ini seumur hidup. Sedangkan imunisasi tifoid hanya diberikan satu dosis, namun perlu diulang setiap 3 tahunnya. Kalau anak Anda terlambat mendapatkannya, maka keduanya dapat diberikan kapan saja hingga usia dewasa.
Human Papilloma Virus (HPV)
Imunisasi HPV diberikan sejak anak berusia 10 tahun, dan terbaik diberikan sebelum anak Mama menikah/berhubungan seksual pertama kali. Imunisasi ini diberikan 3 dosis yaitu bulan ke-0,1,6 bulan (Cervarix) atau bulan ke-0,2,6 bulan (Gardasil).
Imunisasi sebaiknya telah dilengkapi pemberiannya pada masa remaja, sehingga pada saat anak beranjak remaja akhir dan dewasa, tubuhnya telah memiliki semua perlindungan yang diperlukannya terhadap berbagai penyakit-penyakit menular yang berisiko tinggi. Apabila Mama tidak ingat akan status imunisasi anak dan tidak memiliki catatan imunisasinya, maka anak harus dianggap belum pernah diimunisasi dan harus memulainya kembali sesuai jadwal.
Bagi Mama yang bingung dan ingin langsung mendapatkan rekomendasi jadwal imunisasi bagi bayi/anak Anda, silakan mengklik CatchUp Immunization Scheduler dari CDC di bawah. Peringatan! Jadwal tersebut menggunakan rekomendasi CDC (USA) dan bukan jadwal rekomendasi IDAI, serta berbahasa Inggris.
Nah, supaya afdol, bagi Mama yang memahami dan ingin mendalaminya, saya sertakan di sini rekomendasi jadwal kejar imunisasi yang terlambat menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika. Monggo diunduh. Bila Mama tidak memahaminya atau ingin penjelasan lebih lanjut, silakan kontak penulis di bawah.
dr Kristoforus HD
http://doktermeta.blog.inharmonyclinic.com/
Foto: www.dailytelegraph.com.au
KOMENTAR