Janin terus aktif bergerak dan terus meluncur ke bawah melalui jalan lahir yang kian terbuka dengan lebar. Kontraksi membantu bayi bergerak dengan leluasa.
Baca : Hamil bikin Mama jadi pelupa
PEMBUKAAN 9:
Mulut rahim Mama telah terbuka sebesar 9 cm. Inilah fase menentukan karena menjelang berakhirnya fase pembukaan, kemudian dilanjut dengan pembukaan jalan lahir menjadi sempurna.
Ibu:
- His atau kontraksi terjadi semakin sering dan kuat.
- Mengalami sakit dan mulas yang hebat.
- Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, bahkan seolah ada tekanan ingin buang air besar
- Bidan, dokter, atau tim tenaga kesehatan akan melarang ibu mengejan sebelum pembukaan sempurna agar tak terjadi kesulitan saat pengeluaran bayi.
-
Janin: Kepala bayi sudah berada di rongga panggul, akan semakin turun ke bawah setiap kontraksi.
Baca : Begini cara alami agar punya anak kembar. Banyak yang berhasil lo
PEMBUKAAN 10:
Inilah fase yang dinamakan pembukaan sempurna. Artinya rahim telah terbuka sebesar 10 cm.
Ibu:
- Kontraksi kuat, cepat, dan lama.
- Kepala janin sudah masuk rongga panggul dan mulai terlihat
- Mama ingin buang air besar yang kuat.
- Air ketuban terus mengalir.
- Dokter atau bidan akan membimbing Mama untuk mengejan.
- Dokter atau bidan mungkin saja akan melakukan pengguntingan agar tidak terjadi perobekan besar di area perineum (area sekitar alat genital dan anus) akibat dorongan janin.
Janin: Si kecil sudah siap dilahirkan dan menatap dunia. Tangisannya tinggal menunggu waktu.
Baca : Berat badan janin kurang? Ini yang bisa dilakukan Mama
SETELAH SI KECIL LAHIR
Seusai dilahirkan dinamakan dengan kala uri atau fase uri, dimulai beberapa menit setelah bayi lahir dan berakhir saat plasenta keluar. Tahapan persalinan normal ini bisa berlangsung antara 15-30 menit. Setelah plasenta dikeluarkan, dokter dibantu bidan akan memeriksanya untuk memastikan bahwa plasenta sehat dan tak ada bagian yang hilang atau tertinggal di dalam rahim.
Jika terjadi plasenta akreta atau plasenta terlalu dalam tertanam pada dinding rahim, dokter akan merogoh plasenta dan menariknya keluar. Jika tak berhasil, plasenta dikeluarkan dengan cara operasi. Plasenta yang terlalu lama berada dalam rahim membuat ibu berisiko mengalami perdarahan. Hal yang sama juga akan terjadi bila plasenta terlalu cepat keluar, karena bagian dalam rahim tertarik yang akhirnya terbalik, lalu ikut keluar.
Selama 2 jam setelah plasenta keluar, kondisi ibu akan terus dipantau. Pasalnya, beragam masalah pascapersalinan bisa muncul di tahapan ini, seperti robekan jalan lahir berdarah lagi atau kontraksi rahim berlangsung lemah tapi tidak ketahuan.
Narasumber:
Dr. Subiyanto, SpOG dari Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
KOMENTAR