TabloidNakita.com - Hamil adalah masa-masa yang menakjubkan (ada janin yang sedang tumbuh dalam diri Mama!). Tapi di antara sakit punggung dan kaki bengkak, hamil juga bisa memicu kelelahan dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh Mama. Jika akhir-akhir ini Mama merasa tidak cemerlang, gampang sakit, dan cepat stres, mungkin sudah saatnya Mama mencari cara untuk sedikit bersantai. Salah satu caranya mungkin dengan aromaterapi saat hamil.
Sejak ribuan tahun lalu aromaterapi telah digunakan bangsa Mesir Kuno, Yunani, Tiongkok, India, dan Romawi untuk meringankan rasa sakit dan penyakit, serta menimbulkan rasa rileks. Minyak esensial, yang umumnya diencerkan terlebih dulu dengan minyak nabati, dioleskan ke tubuh sebelum pijat, diteteskan secukupnya ke dalam bath tub berisi air hangat, atau ditaruh di alat uap sehingga aromanya bisa tersebar untuk kemudian dihirup. Aromaterapi punya efek beragam, dari membantu meringankan insomnia hingga meredam rasa mual.
Di Amerika Serikat, penggunaan aromaterapi saat hamil masih menjadi perdebatan meski para ahli di National Association for Holistic Aromatherapy (NAHA) melaporkan bahwa penggunaan aromaterapi sepanjang kehamilan tidak pernah menimbulkan bayi lahir cacat maupun keguguran. Meski begitu tidak ada salahnya untuk berhati-hati, kan? Yang paling aman adalah tidak menggunakan aromaterapi selama tiga bulan awal kehamilan ketika bayi Mama yang tengah berkembang masih sangat rapuh.
Jika Mama ingin mencoba rileksasi dengan aromaterapi saat hamil tapi masih ragu ada baiknya untuk mengkonsultasikannya terlebih dulu pada dokter kandungan atau bidan Mama dan mengikuti beberapa langkah pencegahan berikut:
Aromaterapi saat hamil manfaatnya beragam, mulai dari membantu Mama merasa lebih rileks, menghilangkan rasa mual, sampai memberi rasa nyaman. Meski begitu ada juga yang sebaiknya dihindari karena bisa memicu kontraksi rahim. Karena itu ada baiknya sebelum mulai menggunakan, Mama mengetahui lebih dulu efek aromaterapi sehingga tahu yang mana yang sebaiknya digunakan dan aromaterapi mana yang sebaiknya dihindari saat hamil.
KOMENTAR