Nakita.id.- Masa normal kehamilan adalah 38-42 minggu. Kehamilan dianggap terlalu lama bila telah melewati usia 294 hari atau 42 minggu dari hari terakhir menstruasi.
Kehamilan lewat waktu atau prolonged pregnancy adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) di mana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294 hari)
Usia kehamilan dianggap normal jika persalinan terjadi dalam usia kehamilan kehamilan 38-42 minggu.
BACA JUGA: Selain Rileks, Ini Segudang Manfaat Melakukan Yoga Selama Kehamilan
Jika lebih maka kehamilan dianggap melewati waktu dan dapat membahayakan ibu maupun janin.
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak teratur, kelainan pada janin sehingga tidak ada kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan.
Kelainan janin tersebut antara lain anensephalus, hipoplasia, kelenjar suprarenal janin, janin tidak memiliki kelenjar hipofisia, kelainan pada plasenta yang berupa tali pusat pendek, dan kelainan letak kehamilan.
Kehamilan lewat waktu dapat membahayakan, terutama pada janin yang bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA: Berat Badan Turun Drastis dengan Air Rebusan Ubi Jalar, Ini Caranya!
Menurut dr. Taufik Jamaan SpOG dalam bukunya Panduan Praktis Kehamilan Sehat (Anbloss Creative, Bogor 2015), Inilah risikonya pada bayi bila kehamilan lewat waktu;
Penuaan plasenta. Plasenta penting untuk pernapasan dan menjadi media penyalur nutrisi yang dimakan ibu hamil kepada bayi dalam kandungan.
Pada kehamilan lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya menurun. Akibatnya bayi kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi dari ibu.
BACA JUGA: Dampak Erupsi Merapi, Bandara Adisucipto Yogyakarta Ditutup Sementara
Cairan ketuban berubah warna, begitu juga kekentalannya. Akibat kurangnya pasokan oksigen, sementara janin buang air besar di dalam rahim, menyebabkan sirkulasi di dalam plasenta jadi jelek.
Inilah yang menyebabkan cairan ketuban berwarna hijau pekat. Cairan ketuban yang sudah kotor ini dapat terisap masuk ke dalam pernapasan bayi sehingga harus segera dikeluarkan lagi.
Bila tidak, bayi akan mengalami gangguan pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian.
Cairan ketuban berkurang, bahkan bisa mengering habis.
BACA JUGA: Hal yang Sering Dianggap Sepele Ini Bikin Wajah 10 Tahun Lebih Tua
Pada ibu dapat mengakibatkan distosia (kesulitan melahirkan) karena aksi uterus tidak terkoodinir dan perdarahan pascapersalinan.
Tindakan selanjutnya adalah dengan memberikan rangsangan agar Moms bisa segera melahirkan melalui induksi.
Jika induksi tidak membuah hasil, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah persalinan sesar. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR