Ketakutan
Walaupun terlhat kuat, perempuan yang menjadi korban kekerasan akan ketakutan jika ia meninggalkan pasangannya.
Ia takut jika akan mendapat kekerasan lebih dalam lagi karena pasangan seringkali mengancam pasangannya agar tidak ditinggalkan.
Tekanan sosial
Di era sekarang, sudah menjadi hal yang tak bisa ditampik bahwa kehidupan kita akan menjadi bahan pembicaraan orang lain.
Kekhawatiran mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar, menjadi alasan perempuan korban kekerasan rumah tangga memilih untuk bertahan.
BACA JUGA: Gawat! Hingga 2017 ada 1424 Kasus Kekerasan Seksual, 90% nya Pencabulan dan Sodomi
Masalah finansial
Umumnya, ketika menikah perepmpuan akan tinggal di rumah dan mengurus anak-anaknya sehingga otomatis ia akan sangat bergantung pada nafkah dari suami.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan besar, utamanya jika sudah memiliki anak.
Terlalu bergantung pada pasangan
Selain finansial, ketergantungan perempuan pada pasangan secara emosional juga menjadi pemicu perempuan untuk meninggalkan pasangannya.
Dengan begitu, perempuan memilih untuk memaklumi kekerasan yang ia alami.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Boldsky.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR