Masyarakat mengenalkan individu kepada bahasa, pandangan dunia, identitas, aturan dan ritual untuk dijalani.
Begitu masyarakat menetapkan serangkaian nilai dan cara yang diterima, individu-individu dalam masyarakat tersebut dipaksa untuk mengikuti nilai dan cara yang sudah ditentukan.
Pemboman bunuh diri, dalam konteks ini, hanyalah tradisi panjang sebuah ritual brutal yang disetujui secara sosial.
BACA JUGA: Tengok Pesona Aries Susanti, Si 'Perempuan Laba-laba' yang Jadi Juara Dunia
Dan ini diberlakukan di berbagai masyarakat sepanjang sejarah.
Faktor tambahan yaitu keyakinan bahwa individu dan kelompok memiliki sebuah kebenaran.
Suatu hal, bagi orang mungkin nampak aneh, tetapi belum tentu tidak bagi diri sendiri.
Dari penjelasan di atas, Noam menyimpulkan bahwa pemboman bunuh diri menjadi adaptasi dari ketertarikan manusia terhadap brutalitas, kekuatan masyarakat, dan juga keyakinan sejati.
"Itu bukan tindakan gila dari orang gila, tetapi seperti ritual sosial," tulisnya pada situs Psychology Today.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | psychologytoday.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR