Frans memastikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, tewas di tempat.
BACA JUGA: Minimalis, Intip Potret Rumah Baru Caca Tengker, Adik Nagita Slavina!
Sementara, ada seorang saksi mata dari ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Seorang pria bernama Tardiyanto (49) mengatakan ketika itu dirinya melihat ada sekitar 3 perempuan hendak memasuki GKI Jalan Diponegoro Surabaya sekitar pukul 07.25 WIB.
"Tiga orang itu semuanya cewek, pakaiannya mereka serba hitam, bercadar, bawa tas, dan pakai rompi," ungkap pria yang akrap disapa Tardi itu.
Ia menambahkan, dirinya juga melihat beberapa orang tergeletak di parkiran sepeda motor.
BACA JUGA: Ini Alasan dr. Reisa Broto Sunat Anaknya Saat Masih Berusia 1 Bulan
"Saya lihat korbannya pelaku bomnya semua, saya tidak bohong, satu cewek itu bawa anak kecil dua anak remaja, sepertinya anaknya," ujarnya.
Dari tragisnya kejadian bom di tiga lokasi di Surabaya ini, mungkin muncul pertanyaan tertentu.
Mengapa seseorang bisa melakukan bom bunuh diri?
Dilansir dari Psychology Today, penjelasan di balik seseorang melakukan bom bunuh diri memang cukup rumit.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | psychologytoday.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR