Jadi buatlah pengenalan waktu lewat sesuatu yang nyata bagi anak dan mudah dipahami.
Contoh, identifikasikan waktu pagi, siang, sore, dan malam dengan sesuatu yang menjadi ciri khasnya.
Misalnya, kegiatan motorik di waktu pagi yaitu bangun tidur, jalan-jalan pagi, sarapan, siap-siap ke sekolah, dan sebagainya.
Sedangkan siang hari ketika ia harus makan buah, makan siang, kemudian tidur siang.
Sore hari ditandai dengan kegiatan bermain di luar rumah, main sepeda ke taman, mandi, lalu makan.
Secara sensori, waktu juga bisa diidentifikasi.
Contohnya, udara di pagi hari lebih dingin ketimbang di siang hari.
Lewat penerimaan konkret tersebut akan mudah bagi anak memahami waktu-waktu yang jaraknya relatif singkat yaitu, pagi, siang, sore, dan malam.
Saatnya malam ketika hari mulai gelap, di langit tampak bintang, anak harus masuk kamar tidur.
Semua ciri yang mengidentifikasi waktu tersebut harus dapat dilakukan dan dilihat oleh anak.
2. Gunakan gambar-gambar
Orangtua bisa membuat jam dinding kreatif dari gambar-gambar yang menunjukkan aktivitas anak yang ditempel di posisi jam tertentu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR