Misalnya buatlah dua jam dinding untuk waktu siang dan malam.
Untuk jam siang, pada angka 7 bisa ditempel gambar anak mandi, pada angka 10 ada gambar anak bermain, pada angka 12 ada gambar anak sedang makan, dan seterusnya yang berkaitan dengan kebutuhan dan aktivitas si anak.
Meski anak belum paham makna angka yang tertera, jika dilakukan secara konsisten anak akan paham adanya pergeseran waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam.
Lama kelamaan, ia akan terbiasa membaca waktu dengan pertolongan jam.
3. Gunakan lagu
Lagu yang berisi gambaran aktivitas secara berurutan ternyata ikut andil dalam mengenalkan berjalannya waktu kepada anak.
Misalnya, “Bangun tidur, kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku.”
Ada juga pengenalan nama-nama hari lewat lagu. “Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu itu nama-nama hari.”
Mungkin anak baru sebatas mengenal nama aktivitas atau harinya.
Tapi tak apa, hal ini akan terekam dalam memorinya dan kelak anak akan mengetahui bahwa perjalanan hari, ada urutannya.
4. Menggunakan penanda
Bisa saja orangtua mengenalkan nama-nama hari dengan menempelkan warna-warna berbeda pada kalender.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR