Nakita.id - Ada banyak perkembangan anak yang terlihat pada anak setelah melewati masa bayi, terutama pada usia 1-3 tahun terjadi masa mengembangkan kemampuan praoperasional.
Perkembangan yang jelas terlihat pada masa ini adalah kemampuan mempergunakan simbol. Anak memiliki kemampuan untuk mewakilkan sesuatu yang tidak ada, sesuatu yang tidak terlihat dengan sesuatu yang lain.
Atau sebaliknya, sesuatu hal mewakili sesuatu yang tidak ada. Fungsi simbolik ini bisa bersifat nyata, bisa pula abstrak.
Piring mainan dari plastik adalah sesuatu yang nyata dan mewakili piring yang sesungguhnya.
Sementara piring itu sendiri bisa mewakili sesuatu yang abstrak, yakni sesuatu yang bentuknya bulat maupun sesuatu yang berfungsi sebagai wadah makanan.
Di tahapan ini anak memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang sudah lewat sebagai hasil mengamati sesuatu.
Contohnya, anak yang menendang-nendang jeruji boks sebagai hasil meniru atau mengamati anak lain yang dijadikannya model tingkah laku.
Untuk bisa meniru, anak perlu mengamati, menyimpan informasi, lalu di saat lain mereproduksi sesuatu yang sebelumnya diamati.
Kemampuan mereproduksi dan menyimbolisasi sesuatu ini terlihat pada permainan berupa kursi yang dijadikan sebagai kereta-keretaan, sapu yang dijadikan kuda-kudaan, atau sendok makan yang diibaratkan pesawat terbang.
Dimensi benda
Di tahap ini pula akan terbentuk dasar-dasar kemampuan mengelompokkan sesuatu.
Awalnya, masih amat sederhana hanya 1 dimensi, seperti mengelompokkan benda berdasarkan warnanya, ukurannya, atau bentuknya saja.
Anak belum dapat memusatkan perhatian pada 2-3 dimensi yang berbeda secara bersamaan.
Tentu saja dengan bertambahnya usia, kelak si batita akan semakin mampu mengembangkan kemampuannya mengelompokkan benda atas dasar 2-3 kriteria dan seterusnya.
Untuk melatihnya, sediakan sebuah ember mainan dan sejumlah kubus aneka warna seukuran genggaman tangan anak.
Kemudian, minta anak memasukkan kubus-kubus tersebut berdasarkan warna misalnya, “Ayo, Dek, masukkan kubus yang berwarna merah.”
Bisa juga dengan meminta anak memilih sendiri warna apa yang diinginkannya, “Adek mau memasukkan kubus warna apa?”
Di kesempatan lain, ajak anak bermain susun balok.
Namun ingat, anak usia 1-3 tahun belum memahami konsep keteraturan dan urutan.
Baca Juga: Berikut Ini Tips Menciptakan Rumah Aman dan Nyaman Untuk Si Kecil yang Mulai Belajar Berjalan
Artinya, ia belum tahu bahwa menyusun haruslah dimulai dari yang besar di bagian bawah dan yang lebih kecil di bagian atas.
Jadi, biarkan saja ia menyusun balok-balok tersebut sekehendaknya.
Tentu sambil kita ajarkan bagaimana caranya yang benar.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR