4. Ikut-ikutan
Begitu mendengar cerita kenalan atau saudara tentang keberhasilan program toilet learning yang diterapkan pada anaknya, orangtua lantas ikut-ikutan melakukan hal itu pada buah hatinya.
Ingat, setiap anak adalah unik. Tak mungkin menyamaratakan perkembangan semua anak meskipun usianya sama.
Langkah paling bijaksana adalah menunggu kesiapan anak.
5. Memberikan Hukuman
Ketika anak gagal melakukan toilet learning, orangtua pun menghukumnya.
Bisa jadi hukuman tersebut dirasa memberatkan anak dan membuatnya trauma.
Akibatnya, anak tidak mau memulai kembali toilet learning karena teringat akan hukuman yang diberikan.
Baca Juga: Cara Mudah Lakukan Potty Training pada Balita, Yuk Moms Coba!
6. Tidak Konsisten
Ketidakkonsistenan dalam hal apa pun akan membuahkan kegagalan.
Jadi, kalau memang sudah memutuskan untuk melaksanakan toilet learning, bersikaplah konsisten.
Laksanakan latihan itu bukan hanya saat siang, tapi juga malam.
Tentu secara bertahap, diawali dengan kesuksesan melaksanakan toilet learning di siang hari, lalu dilanjutkan pada malam hari.
Orangtua harus konsisten membangunkan anak di malam hari untuk BAK di kamar mandi, ataupun menggunakan potty training di kamar tidur.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR