Warna yang biasa dipakai yaitu merah atau hijau agar penampilannya menarik.
3. Langkah selanjutnya adalah sulfurisasi, yaitu dengan menggunakan larutan natrium bisulfit 1.500 ppm (1,5 gram per liter air).
Perendaman dilakukan dengan perbandingan satu bagian kolang-kaling dengan satu bagian larutan natrium bisulfit.
Setelah dilakukan perendaman selama 15 menit, segera angkat kolang-kaling dan tiriskan.
Tujuan proses sulfurisasi adalah untuk mempertahankan warna, cita rasa, menghambat proses pencokelatan, serta bersifat sebagai antioksidan dan pereduksi racun.
BACA JUGA: Jangan Musuhi Kismis, Meski Manis dan Buah Awetan, Nyatanya Kaya Antioksidan
4. Masukkan kolang-kaling dalam toples, tambahkan larutan gula berkonsentrasi 60% (60 g per 100 ml air), dengan perbandingan dua bagian kolang-kaling dan satu bagian larutan gula.
Perendaman dalam larutan gula dilakukan selama 24 jam, bertujuan untuk memberi kesempatan gula menyerap dalam kolang-kaling.
Dengan begini, manisan yang dihasilkan menjadi lebih rendah kadar airnya dan tentu saja menjadi lebih awet.
5. Panaskan campuran kolang-kaling dan larutan gula tersebut sembari diaduk selama 20 menit.
Setelah didinginkan pada suhu ruang, cucilah manisan ini dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa gula yang menempel pada bagian permukaan kolang-kaling.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Pengaruh Penyedap Rasa, Gula dan Garam bagi Anak
6. Simpan dalam lemari pendingin agar rasanya segar dan lebih tahan lama.
Namun, jika Moms ingin membuat manisan kolang-kaling kering, langkah selanjutnya yaitu mengeringkannya dalam oven bersuhu rendah atau dijemur di bawah terik matahari, selama beberapa hari.
Nah, sudah siap membuat kolang-kaling yang menggugah selera Moms?
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR