Nakita.id - Kehamilan menjadi fase yang indah dalam kehidupan kita, dan momennya ini begitu dinantikan.
Dan saat hamil tentunya kita akan menjaga Si Kecil dalam kandungan dengan berbagai upaya, agar selalu terjaga kesehatannya.
Meski Moms pastinya akan mengalami perubahan fisik, yang mungkin menyebabkan enggan bergerak, namun olahraga tetap penting dilakukan saat hamil.
BACA JUGA: Hindari 7 Hal Ini Jika Ingin Tidur Nyenyak, Nomor 6 Bikin Kaget!
Tak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik bagi ibu dan janin, olahraga saat hamil juga baik untuk perkembangan otak janin.
Sebuah studi baru menemukan, olahraga moderat selama kehamilan dapat memperbaiki perkembangan otak janin.
Hal tersebut kemudian berdampak pada kecerdasan anak yang dikandung.
Olahraga saat hamil dipercaya menjadi salah satu faktor yang membantu kecerdasan anak.
BACA JUGA: Muncul Tanda Penuaan Dini, Segera Lakukan Perawatan Kulit dari Dalam
Tapi, ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak disarankan melakukan kegiatan fisik alias berolahraga.
Pada setiap perempuan kondisi kehamilan ini tentu saja berbeda-beda.
Jadi pertanyaannya adalah, kapan waktu yang tepat untuk berhenti berolahraga selama kehamilan?
Sebenarnya ibu hamil bisa tetap berolahraga, asalkan ia sudah mengkonsultasikan pada dokter, dan memahami jenis-jenis latihan untuk ibu hamil yang aman.
Namun bila kondisi kehamilan rentan terhadap komplikasi atau keguguran, sebaiknya mengurangi aktivitas fisik seperti berolahraga.
BACA JUGA: Cocok untuk Berbuka, Ini Cara Mengolah Kolang-kaling Agar Tahan Lama
Berikut adalah beberapa kondisi ibu hamil disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik yang berat.
1. Perdarahan atau bercak
Jika Moms mengalami pendarahan di trimester kedua dan ketiga, lebih baik untuk menghindari aktivitas fisik.
Karena ini dapat membahayakan kesehatan janin.
2. Anemia
BACA JUGA: 6 Tanda Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan, Cek Segera!
Anemia atau jumlah zat besi yang rendah berbahaya selama kehamilan.
Dan kemungkinan cedera dan kehilangan darah tinggi saat berolahraga.
Oleh karena itu, perempuan dengan anemia disarankan untuk mengurangi rutinitas olahraga.
3. Masalah jantung
Perempuan dengan penyakit ini tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang membuat jantung sangat tertekan.
BACA JUGA: Cegah Sebelum Terjadi! Ini 8 Hal Sederhana Menghindari Kanker Ovarium
4. Hipertensi
Tekanan darah tinggi menjadi tanda 'merah' selama kehamilan.
Jika Moms didiagnosis dengan tekanan darah tinggi dalam kehamilan, lebih baik untuk memperbanyak istirahat.
5. Pelebaran prematur
BACA JUGA: Cuma 20 Menit Olahraga Ini, Lemak di Lengan dan Punggung Bisa Lenyap!
Olahraga fisik adalah tidak-tidak besar bagi wanita dengan insufisiensi serviks atau kelemahan fungsional leher rahim, juga disebut pelebaran prematur.
Olahraga meningkatkan jumlah oksitosin dalam tubuh kita, yang merupakan hormon yang sama yang bertanggung jawab untuk menginduksi persalinan.
Jika Moms mengalami kehamilan yang benar-benar normal dan sedang menjalani rutinitas olahraga, berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai, yang artinya olahraga perlu dihentikan:
- Jika mengalami kesulitan bernapas usai rutin olahraga yang tidak terlalu melelahkan.
- Jika mengalami nyeri dada.
BACA JUGA: Hari Keluarga Internasional, Psikolog Ungkap Rahasia Rumah Tangga Rukun dan Langgeng!
- Nyeri otot dan bengkak di pergelangan kaki.
- Nyeri di perut atau daerah panggul.
- Sakit kepala ekstrem dan pusing.
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR