Jika kita merasa tidak cukup tidur, jam alarm akan kita matikan dalam kondisi suhu tubuh masih dalam rentang tidur nyenyak.
Belum lagi udara dalam kamar yang terasa dingin, yang akan membuat tempat tidur terasa lebih nyaman dari sebelumnya.
Dengan menekan tombol snooze untuk menunda bangun lalu kembali tidur, tubuh akan berada pada mode 'alarm palsu'.
Kondisi tersebut membuat seseorang merasa tidak perlu melakukan apa-apa, sehingga seseorang akan memilih berdiam diri.
Lalu saat alarm berbunya kedua kalinya, tubuh dan otak akan terkejut sehingga akan menimbulkan inersia tidur.
BACA JUGA: Ciptakan Alis Lebat dan Cantik dengan 4 Bahan Alami Sebelum Tidur
Inersia tidur ialah perasaan pening dan pusing ketika transisi tidur ke bangun, di mana seseorang akan mengalami perasaan mengantuk, disorientasi bahkan penurunan ketangkasan motorik.
Semakin banyak kita menekan tombol snooze, maka tubuh dan otak akan semakin bingung.
Dengan begitu tubuh akan merasa lebih tidak nyaman walaupun kita sudah mendapatkan waktu ekstra di tempat tidur.
Terlebih lagi, inersia tidur terjadi dua hingga empat jam lamanya.
Selain itu, kebiasaan buruk ini akan membuat kita bangun tidur dengan waktu berbeda setiap harinya yang mengakibatkan tubuh bingung kapan harus mengantuk dan beristirahat.
Hal ini akan mendorong kita untuk memiliki lebih banyak waktu tidur di hari berikutnya, lebih banyak dari waktu yang seharusnya.
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR