Nakita.id - Tak hanya asupan nutrisi, saat berpuasa kita akan mengalami kekurangan waktu tidur.
Utamanya ketika waktunya sahur, di mana Moms akan membutuhkan usaha lebih untuk bangun tepat waktu.
Salah satu caranya adalah dengan mengandalkan alarm yang dinilai efektif untuk membangunkan seseorang dari tidurnya.
Kendati demikian biasanya ada saja orang yang tetap saja sulit bangun walaupun sudah dibantu jam weker.
BACA JUGA: Cara Menunjukan Kasih Sayang pada Anak Tanpa Terkesan Memanjakan
Hal itu disebabkan adanya fitur snooze pada alarm sehingga kita tidak langsung terbangun walaupun alarm sudah berbunyi nyaring.
Dengan begitu, alarm akan berbunyi kembali pada waktu berikutnya sesuai dengan pengaturan yang kita lakukan.
Hal itu akan membuat kita memiliki waktu ekstra selama 10, 20, 30 menit lagi untuk tidur.
Namun, kebiasaan menunda alarm nyatanya berdampak buruk Moms terhadap tubuh.
Tubuh kita memiliki beberapa mekanisme untuk mempersiapkan diri sejak bangun tidur dan melakukan aktivitas selanjutnya.
BACA JUGA: Si Kecil Gemar Memasukkan Segala Sesuatu dalam Mulut, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Salah satunya adalah menaikkan suhu inti, yang membuat kita sadar betul dua jam sebelum tubuh merasa siap untuk bangun.
Jika kita merasa tidak cukup tidur, jam alarm akan kita matikan dalam kondisi suhu tubuh masih dalam rentang tidur nyenyak.
Belum lagi udara dalam kamar yang terasa dingin, yang akan membuat tempat tidur terasa lebih nyaman dari sebelumnya.
Dengan menekan tombol snooze untuk menunda bangun lalu kembali tidur, tubuh akan berada pada mode 'alarm palsu'.
Kondisi tersebut membuat seseorang merasa tidak perlu melakukan apa-apa, sehingga seseorang akan memilih berdiam diri.
Lalu saat alarm berbunya kedua kalinya, tubuh dan otak akan terkejut sehingga akan menimbulkan inersia tidur.
BACA JUGA: Ciptakan Alis Lebat dan Cantik dengan 4 Bahan Alami Sebelum Tidur
Inersia tidur ialah perasaan pening dan pusing ketika transisi tidur ke bangun, di mana seseorang akan mengalami perasaan mengantuk, disorientasi bahkan penurunan ketangkasan motorik.
Semakin banyak kita menekan tombol snooze, maka tubuh dan otak akan semakin bingung.
Dengan begitu tubuh akan merasa lebih tidak nyaman walaupun kita sudah mendapatkan waktu ekstra di tempat tidur.
Terlebih lagi, inersia tidur terjadi dua hingga empat jam lamanya.
Selain itu, kebiasaan buruk ini akan membuat kita bangun tidur dengan waktu berbeda setiap harinya yang mengakibatkan tubuh bingung kapan harus mengantuk dan beristirahat.
Hal ini akan mendorong kita untuk memiliki lebih banyak waktu tidur di hari berikutnya, lebih banyak dari waktu yang seharusnya.
BACA JUGA: Karena Troli, Dua Perempuan Bertengkar di IKEA Sampai Ada yang Terluka
Untuk itu, sebaiknya Moms menyetel alarm pada waktu yang dikehendaki dan langsung bangun ketika alarm berbunyi tanpa menekan tombol menunda.
Dengan begitu, setiap hari kita akan bangun di waktu yang sama.
Selain itu, jika hal ini dilakukan secara konsisten maka akan membantu tubuh mengatur diri untuk mengantuk secara alami di waktu yang tepat.
Sehingga kita akan tidur dengan nyenyak dan bangun tanpa membutuhkan alarm.
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR