Nakita.id - Saat bulan Ramadan tiba, seluruh umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Memang ada peringanan untuk beberapa orang tertentu yang diperbolehkan untuk tidak puasa, seperti sedang sakit dan menyusui.
Sebab, dalam kondisi tersebut, mereka harus tetap mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang banyak agar daya tahan tubuh mereka tidak menurun.
Begitu pun dengan para penderita diabetes, ada dua pendapat berbeda mengenai keharusan mereka berpuasa.
BACA JUGA: Mana yang Lebih Sehat, Minyak Goreng Berwarna Kuning Atau Agak Putih?
Untuk penderita diabetes ada yang menganjurkan untuk tidak berpuasa, karena mereka harus tetap mengontrol gula darah.
Namun, dan ada pula yang mengatakan boleh menjalankan puasa asalkan mereka tetap bisa menjaga kesehatan tubuhnya.
Anggapan seperti itu terkesan belum pasti dan membingungkan untuk para penderita diabetes yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa.
Untuk itu, seorang ahli gizi yaitu dr. Jovita Amelia memberikan penjelasan mengenai aturan berpuasa untuk penderita diabetes.
BACA JUGA: Yakin Minyak Goreng yang Moms Pakai Sudah Baik? Cek Lagi dengan Tips Dari Chef Steby
Menurut dr. Jovita, penderita diabetes diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa asalkan saat sahur dan berbuka mereka tidak mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat simpel atau karbohidrat sederhana.
"Sebenarnya ada kriteria-kriteria penderita diabetes yang mana yang boleh berpuasa dan yang tidak boleh berpuasa, mereka harus konsultasikan terlebih dahulu ke dokternya masing-masing," ujar Jovita saat ditemui beberapa waktu lalu.
Saat waktu sahur dan berbuka, para penderita diabetes dilarang untuk mengonsumsi karbohidrat simpel karena makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan gula darah.
"Karbohidrat seperti kolak, roti putih, donat, kue-kue, bahkan kurma pun harus dihindari karena berbahaya," kata Jovita saat dijumpai di kawasan Kebayoran Jakarta.
BACA JUGA: Demam Asian Games Belum Terasa, Lari Obor Keluruhan Akan Dilakukan
Untuk itu, para penderita diabetes saat sahur dan berbuka dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Serta, Jovita pun menyarankan untuk berbuka puasa menggunakan jus buah atau air kelapa.
"Seperti nasi merah, itu penting. Karena karbohidrat kompleks itu lambat dilepas, sehingga bisa menjaga kestabilan gula darah menjadi lebih panjang," tambahnya.
Akan tetapi, apabila di tengah-tengah berpuasa, penderita diabetes merasakan gejala hipoglikemi, yaitu keadaan di mana kadar gula darah turun di bawah normal, maka jangan dipaksakan untuk melanjutkan puasa.
BACA JUGA: Es Kepal Milo, Kuliner Kekinian yang Mengandung Kalori Selangit
"Kalau sudah ada tanda-tanda pusing, mulai lemas, hingga tidak sadar, harus segera diberikan air gula, karena kalau tidak bisa berbahaya untuk kesehatannya," ungkapnya.
Selain itu, menurut Jovita, yang tidak boleh dilewatkan bagi para penderita diabetes saat berpuasa adalah mengonsumi makanan ringan pada malam hari.
"Yang tidak boleh ketinggalan itu snack malam, karena untuk menjaga gula darahnya agar tetap stabil," jelas Jovita. (*)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR