TabloidNakita.com - Bagaimana rambu bermain dengan anak. Berikut penjelasannya:
* Rambu bermain pertama. Bermain harus menjadi hal yang menyenangkan. Janganlah terlalu menuntut semisal melontarkan kalimat, "Kok, begini saja enggak bisa?" atau "Bikin legonya harus begini!" Kalau anak merasa dipaksa, dituntut, akhirnya dia jadi malas mencoba, gampang menyerah, dan menarik diri. Lebih dari itu, imajinasinya tak akan berkembang.
* Rambu bermain kedua. Seimbangkan antara bermain aktif (lempar-tangkap bola, lari-lari, memanjat, dan lainnya) dengan bermain pasif (menggambar, membaca buku cerita, menyusun balok, dan lainnya). Jika anak anak hanya bermain aktif terus, maka ilmu pengetahuan dan ketekunannya akan kurang. Sebaliknya, jika hanya bermain di tempat, ia jadi kurang terampil pada kegiataan luar yang akan berdampak pada sosialisasi dengan teman-temannya kelak, juga memengaruhi kepercayaan dirinya.
* Rambu bermain ketiga. Batasi jumlah mainan dalam sekali main. Untuk bayi cukup 1—2 macam saja karena rentang perhatiannya masih singkat, di usia selanjutnya bisa sampai 4—5 macam. Mainan dalam jumlah banyak dalam satu waktu malah membuat anak tidak konsentrasi/tidak fokus saat memainkannya. Barulah jika anak sudah tampak lihai menguasai permainan tersebut atau mulai bosan, berikan ia mainan/permainan lain.
* Rambu bermain keempat. Batasi waktu bermain hanya 10—30 menit untuk bayi karena rentang perhatiannya masih pendek. Untuk anak balita, lama bermain sekitar 1 jam.
* Rambu bermain kelima. Hindari bermain pada saat makan, karena akibatnya kurang baik, anak jadi terbiasa makan sambil bermain. Biasanya, waktu makan anak menjadi lama dan cenderung berantakan.
* Rambu bermain keenam. Hindari pula bermain di waktu menjelang tidur, karena dikhawatirkan anak jadi susah tidur dan malah segar kembali. Jika terpaksa meladeni anak bermain, bisa mengurangi jumlah jam tidur, sehingga ketika bangun badan tidak cukup segar. Demikian pula pada si kecil.
* Rambu bermain ketujuh. Dampingi anak. Pendampingan orangtua dalam bermain sangat dibutuhkan terutama oleh bayi dan balita agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sesuai yang diharapkan lewat permainan yang dilakukan. Lagi pula, pendampingan akan semakin mempererat kedekatan orangtua dan anak. Selain juga, kalau ada yang membahayakan, bisa segera dicegah.
KOMENTAR