TabloidNakita.com - Sukses berteman erat kaitannya dengan perkembangan sosial anak. Jika perkembangan sosial baik, anak akan sukses berteman. Jika perkembangan sosialnya kurang terstimulasi, anak pun tidak akan sukses berteman.
Perkembangan sosial akan menunjukkan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dan mengembangkan tingkah laku sosialnya untuk dapat bersosialisasi dengan baik. Inilah kunci sukses anak berteman.
Ada 4 hal penting dengan perkembangan sosial yang terkait dengan kemampuan berteman anak, yaitu:
* Kemampuan interpersonal, yaitu keterampilan yang digunakan dalam interaksi sosial, seperti menjalin persahabatan, membantu orang lain, menerima dan memberikan pujian.
* Peer acceptance, yaitu kemampuan untuk diterima oleh teman sebaya, semisal menyapa, memberi dan menerima informasi, mengajak teman terlibat dalam suatu aktivitas, serta dapat menangkap dengan tepat emosi orang lain.
* Keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi sosial, yaitu keterampilan menghadapi stres, memahami perasaan orang lain, mengontrol kemarahan.
* Keterampilan berkomunikasi untuk menjalin hubungan baik dengan menjadi pendengar yang responsif, mempertahankan perhatian, serta memberikan umpan balik terhadap lawan bicara. Saat berteman, anak harus nyambung dan enak jadi teman bicara.
KEMAMPUAN BERTEMAN BERAWAL DARI KELUARGA
Selama tahun-tahun pertama kehidupan, keluarga merupakan “agen” sosialisasi yang terpenting dalam berteman dan perkembangan sosial anak. Melalui keluarga akan terbentuk basic trust yaitu dasar dari rasa percaya anak kepada pihak di luar dirinya. Umumnya basic trust terbentuk pada orang-orang terdekat yang mengasuhnya, bisa ibunya atau malah si pengasuh bila sehari-hari anak lebih dekat dengan pengasuh. Basic trust ini terbentuk karena anak percaya bahwa dia berada dalam lingkungan yang aman, dimana orangtua/pengasuh akan memenuhi kebutuhannya. Inilah yang menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan bersosialisas dan berteman.
KEMAMPUAN BERTEMAN TERKAIT DENGAN PENGARUH POLA ASUH
Jika orangtua banyak melarang atau memberi batasan-batasan yang sangat kaku, bisa dipastikan anak lebih takut untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk berteman dengan teman sebaya.
Begitu pun bila orangtua menerapkan disiplin tanpa disertai penjelasan mengapa suatu hukuman diberlakukan, biasanya anak jadi tak tahu apa yang seharusnya ia lakukan. Nah, karena tidak tahu, dia jadi ragu dan akhirnya ketika harus bertemu sesuatu yang baru, dia juga bingung lantaran tak ada patokan atau panduannya. Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan anak berteman.
KOMENTAR