Nakita.id - Kabar meninggalnya cucu Aa Gym dari anak ketiganya cukup mengejutkan.
Seperti yang dikabarkan, putri kesayangan Ustad Maulana Yusuf dan Ghaitsa Zahira Shofa meninggal secara mendadak.
Cucu ke-8 Aa Gym, Gheziya Naura Khadija meninggal mendadak di usia 2 bulan.
BACA JUGA: Berbagai Kebiasaan Penyebab Kanker Kulit, Seperti Menantu Hatta Rajasa
Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) bisa menjadi salah satu faktor penyebab meninggalnya cucu Aa Gym secara tiba-tiba.
Apalagi kematian akibat SIDS lebih banyak menimpa bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun.
Terutama direntang usia 2 bulan hingga 4 bulan.
Karena itu penting bagi Moms untuk mengetahui detail tentang sindrom kematian mendadak bayi, untuk menjaga si Kecil.
Salah satunya, Moms harus mengetahui kategori bayi yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami SIDS.
Melansir dari beberapa sumber, bayi dengan kategori tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami SIDS.
BACA JUGA: Pelajaran dari Musibah Dialami Cucu Aa Gym, Ternyata Pencegahan SIDS Mudah!
Antaralain sebagai berikut:
BACA JUGA: Menantu Hatta Rajasa Meninggal Karena Kanker Kulit, Ternyata Gaya Hidup Seperti Ini Pemicunya!
1. Bayi lahir prematur atau kembar
Bayi yang terlahir prematur atau kembar tentu memiliki berat badan yang lebih rendah dibanding bayi normal atau lahir tunggal lainnya.
Semakin dini bayi lahir atau rendahnya berat badan bayi, makin meningkatkan risiko mengalami SIDS.
Otak mereka belum terbentuk begitu matang untuk mengatur pernapasannya, terlebih saat tidur.
2. Bayi jenis kelamin laki-laki
Para peneliti mengungkapkan, bayi berjenis kelamin laki-laki justru lebih berisiko tinggi mengalami SIDS dibanding perempuan.
Tapi, bukan berarti bayi perempuan sama sekali tidak memiliki risiko mengalami SIDS.
BACA JUGA: Pelajaran dari Musibah Dialami Cucu Aa Gym, Ternyata Pencegahan SIDS Mudah!
3. Ibu melahirkan saat usia ≤ 20 tahun
Dr Michelle Caraballo, University of Texas Southwestern Medical Center, Amerika menyebutkan risiko SIDS meningkat pada ibu yang masih remaja atau dibawah 20 tahun.
Mereka sudah melakukan penelitian pada 43 ibu yang berusia 20 tahun ke bawah ternyata masih kurang pengetahuan tentang bayinya.
Para ibu muda tersebut memiliki kebiasaan tidur satu ranjang dengan bayi dan belum memahami betul tentang pernapasan bayi.
4. Perawatan prenatal Ibu tidak memadai
Penting bagi ibu hamil rutin melakukan perawatan prenatal untuk berkonsultasi pada dokter atau bidan mengenai kandungannya.
Perawatan prenatal ini baiknya dilakukan mulai dari awal terjadinya konsepsi hingga melahirkan.
Hal tersebut guna mengurangi risiko melahirkan prematur, atau berat badan bayi rendah yang menyebabkan SIDS.
BACA JUGA: Cucu Aa Gym Meninggal Mendadak Usia 2 Bulan, Berikut Penyebab Kematian Mendadak pada Bayi alias SIDS
5. Ibu seorang perokok atau bayi tinggal di lingkunan perokok
Bayi yang sudah terpapar asap rokok sejak awal kehidupannya lebih berisiko tinggi mengalami SIDS.
Tak hanya tinggal di lingkungan perokok, ibu yang merokok juga menyebabkan bayi berisiko SIDS.
Sebab asap rokok yang mengandung nikotin dan cotinine sangat memengaruhi perkembangan otak, pengaturan sistem pernapasan dan paru-parunya.
6. Bayi yang memiliki riwayat keluarga meninggal akibat SIDS
Jika Moms memiliki riwayat keluarga meninggal karena SIDS, risiko tinggi bisa terjadi pada bayi yang dilahirkan.
Karena itu, ada baiknya mengatahui riwayat penyakit dan kematian dalam keluarga untuk menjaga si Kecil.
BACA JUGA: Tak Kalah Menawan, Ini Penampilan Mantan Kekasih Pangeran Harry di Royal Wedding
Risiko SIDS bisa berkurang hingga 50 persen jika bayi mendapat vaksin yang direkomendasikan dokter secara lengkap.
Penting bagi Moms untuk mematuhi jadwal pemberian vaksin untuk si Kecil guna mengurangi risiko SIDS.
Sebaliknya, bayi yang tidak mendapat vaksin memiliki risiko tinggi mengalami SIDS.
Source | : | Mayo Clinic,baby center,kids health |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR