Nakita.id - Pada Kamis (24/5/18) beredar sebuah video di media sosial instagram yang memperlihatkan tindak kekerasan yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya yang masih di bawah umur.
Dalam video tersebut, terlihat tubuh anak babak belur, khususnya pada bagian hidung dan mulut akibat dari pukulan keras yang dilontarkan oleh ibunya sendiri.
Bahkan bagian hidung dan mulut sang anak hingga mengeluarkan darah segar yang cukup banyak hingga menetes ke lantai.
Tak hanya melakukan kekerasan secara fisik, sang ibu pun terdengar memarahi dan membentak sang anak hingga membuatnya merasa ketakutan dan menangis.
BACA JUGA: Viral! Anak Jadi Korban Kekerasan Ibu Akibat Ayah Jarang Pulang!
Kelakukan sadis ibu tersebut didasari karena marah terhadap suaminya yang selingkuh dengan wanita lain, sehingga anaklah yang menjadi korbannya.
Terkait kejadian keji dalam video tersebut, menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Susanto, MA, kini pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian di Berau untuk menangani masalah tersebut.
"Perlu saya sampaikan jika kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait. Kapolres di sana menyampaikan kasus ini sudah ditangani dengan pihak yang berwajib di sana.
Kami pun di sini terus memastikan bahwa proses ini berjalan dengan baik," ujar Susanto saat dihubungi oleh Nakita via telepon.
Susanto pun sangat menyesali adanya kejadian seperti yang sedang viral saat ini, karena tak sepantasnya orangtua melakukan tindak kekerasan terhadap anak.
"Kita menyesalkan kejadian ini, orangtua yang seharusnya menjadi pelindung utama tetapi justru melakukan tindakan kekerasan.
Ini tentu tidak dibenarkan apa pun alasannya," papar Susanto.
Sering sekali apabila terjadi konflik antara pasangan suami istri, sang anak pasti akan mendapatkan dampaknya.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, jika ada masalah dalam keluarga sebaiknya diselesaikan secara baik-baik tanpa ada kekerasan.
"Konflik antar pasangan itu memang sering kali berdampak pada anak. Makanya jika ada perbedaan pandangan.
Khusunya jika ada masalah antar pasangan ya selesaikan baik-baik jangan anak dijadikan objek kekerasan," tutur Susanto kepada Nakita.
BACA JUGA: Viral Seorang Ibu Siksa Balita, Anak Bisa Alami Gangguan Kejiwaan
Dalam kasus yang sedang viral ini, sang anak sudah terlanjur menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ibunya, maka dari itu sang anak butuh rehabilitasi hingga kondisi fisik dan psikisnya pulih.
"Tentu anak harus direhabilitasi secara tuntas, baik psikisnya, sosialnya, medisnya. Prinsipnya adalah rehab setuntas mungkin agar anak yang menjadi korban bisa tumbuh dengan baik di kemudian hari," jelas Susanto.
Karena harus direhabilitasi setuntas mungkin, dengan demikian KPAI tidak memberikan jangka waktu tertentu dalam prosesnya.
"Rehabilitasi itu tidak bisa disamakan antara anak satu dengan yang lainnya. Masing-masing butuh waktu berbeda.
Menyesuaikan dengan tingkat kerentanannya, tingkat permasalahannya. Sehingga rehabilitasi ini sesuai dengan kebutuan sang anak," tambahnya.
BACA JUGA: Masih Ragu Menyusui Anak Pertama dan Kedua? Perlu Tahu Ternyata Ada Manfaatnya Moms
Untuk saat ini, KPAI terus memantau proses penanganan terhadap kasus kekerasan pada anak tersebut melalui koordinasi dengan pihak kepolisan setempat.
"Kita selalu berkoordinasi terus antara KPAI dengan kepolisian Berau," kata Susanto. (*)
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR