Kadang-kadang bayi dapat terlihat seolah-olah mereka terengah-engah dengan wajah memerah dan mungkin benar-benar berhenti bernapas (ini disebut apnea) selama beberapa detik selama batuk yang amat keras.
Orang dewasa dan remaja mungkin memiliki gejala yang lebih ringan atau berbeda, seperti batuk berkepanjangan atau batuk tanpa jeritan.
BACA JUGA: Sering Diabaikan, Ternyata 3 Kondisi Rambut Ini Jadi Pertanda Masalah Kesehatan
Menurut situs kesehatan Mayo Clinic, kematian terkait batuk rejan jarang terjadi, tetapi kasusnya paling banyak ditemukan pada bayi dan balita.
Untuk itu, Moms perlu memastikan bila Si Kecil sudah melakukan imunisasi atau vaksin sejak dini.
BACA JUGA: Wah, Ini Manfaat Royal Jelly Bagi Kesehatan Kulit Terutama Saat Puasa!
Salah satu yang paling efektif untuk pencegahan penyakit tersebut adalah melalui pemberian vaksin DPT.
Vaksin untuk mencegah infeksi bakteri Bordetella pertusis, penyebab batuk rejan, ternyata sudah ada sejak era 70-an.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Mayo Clinic,kids health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR