Karena penelitiannya relatif singkat, para ilmuwan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.
Kali ini, mereka menuju ke toko kelontong dan melakukan eksperimen serupa: musik dimainkan dengan volume tinggi atau rendah dan pembelian kostumer dinilai sebagai sehat atau tidak sehat.
Di hampir $ 60.000 penjualan, pembeli yang terpapar musik lebih keras membeli barang yang kurang menyehatkan dibandingkan mereka yang mendengarkan musik yang lebih tenang.
Melanjutkan tema ini, mereka membuat eksperimen lain yang membandingkan efek musik keras, musik yang tenang, dan tidak ada musik pada pilihan diet 71 siswa.
BACA JUGA: Mengapa Nasi Goreng Jadi Makanan Paling Digemari? Ternyata Ini Alasannya!
Para peserta mendengarkan musik klasik di 50 desibel atau 70 desibel, atau tanpa musik sama sekali.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR