"Ayah saya sangat mengerti apa yang saya rasakan, karena ia sendiri pernah mengalaminya. Namun, pada akhirnya kami sama-sama memahami bahwa saya harus kembali lagi ke universitas," tutur William.
Menurut beberapa kalangan yang dekat dengan Istana Buckingham, persahabatan kedua insan ini berkembang serius. Berkat dukungan Middleton pula, William menyelesaikan universitasnya di tahun 2005 lalu.
Selalu up to date
BACA JUGA: Jauh Berbeda Dari Putri Diana-Charles, Begini Kisah Cinta Kate-William yang Romantis!
Gelar sarjana itu juga merupakan rekor baru, karena sebelumnya tidak ada keluarga kerajaan yang pernah bergelar sarjana. Hal yang barangkali aneh di negeri semaju Inggris, namun sekali lagi, ini karena keluarga kerajaan memiliki kebiasaan untuk mendatangkan guru pribadi, dan ijazah bagi mereka bukanlah hal penting.
Namun, gelar sarjana William dengan nilai memuaskan (2,1) juga menunjukkan bahwa Will juga punya otak dan dianggap paling "berotak" di kalangan keluarga kerajaan, bila dilihat dari bukti selembar ijazah.
Kalau dari segi pendidikan, William sudah memenuhi syarat sebagai calon raja, dari sisi persiapan untuk menunaikan tugas-tugas sosial, Will juga memiliki kemampuan yang cukup.
Dari segi olahraga misalnya, dia menggemari polo air dan masuk dalam tim universitas ketika dia kuliah. Untuk cabang olahraga elite, dia juga sama seperti ayahnya dan adiknya.
William menyukai polo berkuda. Cabang olahraga ini memang tidak begitu populer. Namun paling tidak, dari persyaratan gengsi, polo berkuda ini memenuhi syarat sebagai cabang olahraga yang harus dimainkan keluarga kerajaan, sebagai tradisi turun-temurun.
BACA JUGA: Setia Temani Pangeran Charles, Tengok Penampilan Putri Diana saat Kunjungi Indonesia!
Tahun 2005, William dikirim ke Selandia Baru guna mewakili Ratu Elizabeth II, sebagai duta resmi mewakili Inggris Raya dalam lawatan tim rugby British Lions ke negeri Kiwi itu.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR