Nakita.id - Adanya keterkaitan erat antara kondisi kehamilan dengan kualitas kesehatan anak di masa depan benar adanya, janin dan Ibu dihubungkan oleh tali pusat.
Dengan begitu segala sesuatu yang “dilakukan”, “dirasakan” dan “dialami” ibu akan “diteruskan” kepada janin melalui aliran darah lewat tali pusat tersebut.
Sering ditemukan, ibu hamil yang mengonsumsi narkoba melahirkan bayi-bayi dengan kondisi jantung tidak sempurna terutama kebocoran pada katupnya.
Kebiasaan merokok pada ibu juga berkontribusi menyebabkan bayinya lahir dengan berat badan rendah.
Selain dugaan risiko penyakit jantung, berat lahir rendah juga membuat bayi tumbuh menjadi orang dewasa dengan risiko diabetes yang lebih besar.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Ibu Hamil Yang Mengancam Kesehatan Janin
“Saya selalu bertanya kepada pasien-pasien dewasa, berapa berat lahir mereka dulu,” kata Mary-Elizabeth Patti, assistant professor di Harvard Medical School dan physician-scientist di Joslin Diabetes Center, “... kita tahu bayi dengan berat lahir rendah akan tumbuh menjadi orang dewasa dengan risiko diabetes yang lebih besar, dengan informasi itu saya jadi lebih tahu gambaran kondisi pasien,” demikian dikutip Time.
Tak kalah pentingnya adalah mengelola stres agar tak menjadi depresi selama hamil.
Janin dari ibu yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan menjadi lebih sensitif terhadap stres dibandingkan janin dari ibu yang mentalnya sehat.
Bahkan, meski masih diteliti lebih lanjut, ada indikasi mood ibu pun dapat memengaruhi perkembangan janin.
Beberapa faktor yang lain yang juga berpengaruh adalah:
Baca juga: 4 Ketakutan Calon Ayah Yang Mengancam Kesehatan Janin
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR