1. Faktor genetik.
Beberapa penyakit yang dipastikan akan diturunkan kepada janin adalah thalasemia dan diabetes tipe 1.
Dengan berkonsultasi sejak dini dengan dokter, umumnya ibu akan mendapatkan langkah-langkah bijak untuk meminimalkan dampaknya pada janin.
2. Adanya kelainan pada rahim ibu. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan kandungan. Miom yang diidap ibu hamil, misal, dapat menganggu asupan nutrisi sehingga berpengaruh pada ketidaksempurnaan pembentukan organ-organ pada janin.
Namun tentu tidak semua miom berbahaya dan berdampak buruk pada janin.
Untuk itulah umumnya dokter akan melakukan pemantauan sepanjang kehamilan Ibu.
Baca juga: Stres Bisa Ganggu Kesehatan Janin
3. Penyakit-penyakit metabolik yang diderita oleh ibu, seperti darah tinggi, tiroid, gangguan pengentalan darah, dan lain-lain.
Penyakit metabolik memiliki pengaruh pada sistem metabolisme ibu hamil sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu sirkulasi darah yang bertugas menyalurkan nutrisi dan oksigen kepada janin.
Tetapi sekali lagi, dengan berkonsultasi sejak dini pada dokter, dampak-dampak buruknya pada janin dapat diminimalisasi.
Berbagai temuan ini semakin membuka mata kita, bahwa proses 9 bulan di dalam rahim sangat menentukan kualitas kehidupan seseorang di sepanjang hidupnya.
Meski tak ada yang benar-benar tahu akan menjadi seperti apa si kecil dalam kandungan: apakah menjadi anak yang periang? Sulit makan? Atau sakit-sakitan? Memang tak mungkin terjawab semuanya.
Namun, mari kita upayakan yang terbaik baginya dengan menciptakan lingkungan rahim yang sehat dan nyaman.
Rayakan Hari Ibu 2024, Cussons Baby Hadirkan Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR