Yang juga harus diingat pada trimester dua, saat kondisi ibu hamil sudah "enak", biasanya nafsu makan akan meningkat.
Ini yang harus diwaspadai, bagaimanapun diabetesi harus selalu diet untuk menjaga kestabilan gula darahnya.
Jangan mentang-mentang sedang hamil maka semua makanan yang tersedia boleh dimakan.
Pikirkan dampaknya kalau tak bisa menjaga diet selama kehamilan.
Diabetesi juga sering buang air kecil sebagai akibat dari diabetesnya, sementara ibu hamil juga jadi sering kencing karena kandung kemih yang semakin tertekan kepala bayi.
Pastikan seringnya buang air kecil bukan karena naiknya kadar gula darah.
Pentingnya menjaga kadar gula darah ini sekaligus untuk menghilangkan rasa lemas akibat kurang energi.
Padahal kebutuhan energi ibu hamil justru semakin besar karena harus bisa menopang dua orang.
Gula darah yang tak terkontrol juga bisa menyebabkan hilangnya berat badan secara drastis dalam waktu singkat, ini jelas membahayakan ibu hamil dan janinnya.
Kondisi lain yang harus diwaspadai diabetesi selama kehamilan adalah kemungkinan terjadinya hipoglikemia, yakni turunnya kadar gula darah secara mendadak, yang ditandai dengan lemas, pusing, keringat dingin, dan seperti mau pingsan.
Bila hipoglikemia berlanjut tanpa pertolongan, ibu bisa mengalami koma dan tak terselamatkan. Kadang-kadang di akhir masa kehamilan, hipoglikemia bisa menyebabkan frekuensi denyut jantung bayi turun.
Namun, kondisi ini akan segera pulih setelah hipoglikemianya diterapi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR