Nakita.id - Ibu hamil harus memperhatikan asupan makanannya.
Sebaiknya hindari makanan yang mengandung “racun.”
Racun ini bisa berupa zat-zat tambahan seperti zat pengawet, zat pewarna, dan zat perasa.
Contoh, bakso yang mengandung boraks, ikan laut yang sudah direndam dalam larutan formalin, makanan yang digoreng dengan minyak bekas yang mengandung oksidan tinggi.
Lalu sayuran yang disemprot dengan pestisida atau disiram dengan air yang mengandung logam berat seperti merkuri, buah-buahan impor yang umumnya sudah mengalami proses penyimpanan yang lama (1-2 tahun).
Juga ada makanan jadi/hasil olahan industri yang umumnya sudah banyak mendapatkan tambahan seperti perasa, pewarna, dan sebagainya.
Jadi apa yang bisa ibu lakukan? Perhatikan ingridien pada kemasan produk makanan; apakah ada kandungan zat-zat tambahan yang “berbahaya”.
Untuk konsumsi ikan laut jangan terkecoh pemberian es karena itu sebenarnya tidak membantu. Ikan yang diberi pengawet biasanya bertekstur agak keras/kenyal dan tidak dihinggapi lalat.
Moms akan lebih mudah mengenali suatu produk berpengawet atau tidak, bila membelinya di pasar-pasar tradisional.
Untuk sayuran, pilihlah jenis sayuran yang ditanam di dataran tinggi seperti brokoli, kubis, wortel, selada, dan sebagainya.
Sayuran yang ditanam di dataran rendah (seperti di daerah perkotaan) biasanya tumbuh di rawa-rawa dan tak jarang disirami dengan air got kotor yang banyak mengandung merkuri.
Sayur yang dedaunannya tidak begitu mulus (berlubang-lubang) juga lebih sehat karena pertanda tidak ada kandungan pestisida karena ulat masih mau memakannya.
Soal buah-buahan, perlu diketahui, buah impor umumnya menggunakan bahan pengawet agar tahan lama dan bebas dari serangga.
Cirinya, katakanlah buah apel impor, daging buahnya akan terasa lebih kering ketimbang apel lokal yang dagingnya masih terasa basah dan juicy.
Untuk itu, buah-buahan lokal seperti jambu dan mangga, yang mengandung gizi tinggi lebih disarankan untuk dipilih.
Makanlah buah-buahan dalam bentuk segar, bukan dalam bentuk makanan yang sudah jadi, apalagi yang sudah diolah oleh industri.
KOMENTAR