Hal-hal inilah yang harus diwaspadai orangtua.
Oleh karena itu orangtua sedapat mungkin mendampingi anak bermain.
Selain itu, penting juga memberikan pengertian dengan cara kreatif, bahwa temannya itu bukanlah teman yang nyata.
Yang nyata adalah Anda, sebagai ibunya, atau sebutlah nama teman-temannya dan ajaklah ia bermain bersama mereka.
Kalau anak sungkan bermain ke luar rumah, ajaklah anak lain bermain di rumah Anda. Dengan begitu, kecerdasan sosial dan emosi anak dapat berkembang optimal.
Teman imajiner seharusnya sudah hilang dengan sendirinya saat anak mulai mengikuti pendidikan formal dan memiliki teman nyata yang dapat dijadikan teman bermain.
Jika hingga dewasa dia masih bergaul dengan teman imajiner, hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam hal penyesuaian diri, emosi, dan masalah dalam kepribadian maupun lingkungan.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
KOMENTAR