1. Sedang tidak punya teman
Anak merasa kesepian dan butuh teman bermain atau tempat curhat.
Boleh jadi hal itu disebabkan kedua orangtuanya sedang tidak dapat meluangkan waktu untuk bermain dengannya.
2. Sedang tak ingin menjalin interaksi dengan orang lain
Akibatnya, anak melampiaskan segala sesuatunya pada teman imajiner.
Namun, ini tidak mutlak.
Bisa saja anak memiliki kemampuan menjalin interaksi yang baik, tetapi jika ia tidak memiliki wadah atau tiada teman bermain, ia akan mengembangkan teman imajiner.
3. Punya pengalaman negatif
Anak-anak yang ditolak oleh lingkungan atau kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan, cenderung lebih menyenangi solitary play dan menjadikan mainan-mainannya sebagai teman-teman yang hidup.
4. Egosentris
Anak ingin mempunyai teman yang selalu mendengarkannya, menurut padanya, tahu apa yang diinginkannya.
KOMENTAR