Nakita.id - Moms, umumnya perilaku negatif batita muncul karena anak belum dapat mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan kata-kata.
Nah, sebenarnya secara ilmu psikologi ada banyak penyebabnya, jika dibagi ada penyebab dari dalam diri dan di luar diri si anak.
BACA JUGA : Jangan Dimarahi, Begini Cara Bijak Mengatasi Perilaku Negatif Anak
Faktor Emosi
Perilaku negatif umumnya berkaitan dengan masalah emosi/ perasaan. Emosi mendorong anak berperilaku negatif, semisal berteriak, menangis, ngambek, ketika ia merasa tidak senang dengan sesuatu hal.
Nah, karena si batita tidak nyaman dengan emosi-emosi ”negatif” yang sedang dirasakan, sekaligus tidak tahu bagaimana cara mengatakannya, bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya dia rasakan, akibatnya muncullah tindakan fisik untuk mengatasinya.
Contoh, ia marah kepada teman, tetapi ia tidak bisa bilang, “Saya kesal karena kamu diam saja meski diajak bicara,” sehingga ia pun memukul untuk menunjukkan kekesalannya.
BACA JUGA : Ini Moms, Cara Efektif Mengatasi Batita yang Suka Memukul
Energi yang berlebih
Energi yang berlebih jika tidak disalurkan secara tepat dapat berkontribusi pada perilaku negatif, khususnya agresivitas.
Lewat sikap agresifnya, secara tak langsung Si Kecil mengeluarkan energinya itu.
Agresivitas biasanya membutuhkan banyak energi.
Berada pada situasi terkontrol/terstruktur dimana mereka harus memusatkan perhatian secara penuh selama beberapa waktu yang sudah melampaui batas waktu kemampuan anak, biasanya juga bisa berperan dalam munculnya agresivitas.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR