Setelah itu mereka membandingkan rata-rata kecepatan berjalan dan massa tubuh.
BACA JUGA: Tinggalkan Jakarta, Ayudia Bing Slamet dan Ditto Pindah Ke Bali, Alasannya Unik!
Para peneliti menemukan bahwa denyut jantung rata-rata untuk pria dan wanita yang mengunyah peremen karet meningkat secara signifikan.
Tetapi hanya lelaki yang berusia 40 tahun dan lebih tua saja yang membakar kalori tambahan, sedangkan pada perempuan tidak ditemukan reaksi tubuh yang signifikan ketika menyangkut kalori.
Mereka kemudian berspekulasi bahwa peningkatan denyut jantung terkait sinkronisasi jantung-lokomotor, mekanisme yang menyinkronkan irama jantung dan ritme lokomotor individu.
BACA JUGA: Pasangan Selingkuh? Begini Cara Kelola Emosi Yang Tepat Menurut Psikolog
Efek permen karet sebenarnya telah dipelajari selama beberapa dekade.
Sebuah penelitian pada tahun 1999 di New England Journal of Medicine menemukan bahwa 19% energi lebih banyak dikeluarkan saat seseorang mengunyah permen karet.
Penelitian dengan judul 'The Energy Expended in Gum Chewing' ini menyatakan bahwa seseorang yang mengunyah permen karet tanpa melakukan apa pun selain duduk dapat kehilangan 11 pon atau sekitar 4,9 kg pada akhir tahun. (*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR