Nakita.id - Apakah si kecil sering menunjukkan perilaku seperti berteriak-teriak, membanting barang, memukul, mendorong, mencubit, atau merusak benda yang ada di dekatnya?
Bila iya, ia termasuk kelompok anak destruktif. Intinya, saat mengekspresikan kemarahannya, anak menimbulkan kerusakan atau kesakitan pada lingkungannya.
Ekspresi kemarahan destruktif bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misal, perilaku anak memang agresif, atau ia sekadar mencari perhatian atau meniru.
Jika karena agresif, beri si kecil ruang untuk meyalurkan energinya yang berlebihan itu.
Permainan seperti tinju-tinjuan yang bisa dipukul dan ditendang salah satu alternatif yang baik. Jika karena cari perhatian, berikan sang buah hati perhatian yang cukup.
Kesibukan terkadang menyita perhatian kita padanya sehingga anak kesal dan mencari perhatian dengan cara-cara negatif.
Bila penyebabnya adalah peniruan bisa diatasi dengan sikap kita yang harus lebih hati-hati menyeleksi tayangan televisi, dan mengamati pergaulan anak atau justru perilaku negatif kita sendiri yang perlu diubah.
Karena bisa jadi ekspresi kemarahan yang destruktif dicontoh anak dari hal-hal tersebut.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR