Hasilnya, satu hari paparan parasetamol dosis manusia menyebabkan penurunan 17% sel-sel yang memproduksi sperma, satu minggu paparan melihat hampir sepertiga sel lebih sedikit.
Menurut para peneliti, obat penghilang rasa sakit bekerja pada molekul yang disebut prostaglandin yang memiliki fungsi penting dalam ovarium dan testis.
BACA JUGA: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Yahoo Messenger! Ini Aplikasi yang Akan Menggantikannya
Dipercaya bahwa parasetamol atau ibuprofen dapat meninggalkan tanda yang diwariskan (dikenal sebagai tanda epigenetik) yang membuat perubahan pada struktur DNA.
Sehingga efek obat penghilang rasa sakit bisa diteruskan kepada generasi masa depan alias anak-anaknya.
Pedoman saat ini di Inggris merekomendasikan bahwa perempuan hamil membatasi penggunaan parasetamol dan menghindari ibuprofen.
Para peneliti menyatakan bahwa saran ini tetap tidak berubah.
BACA JUGA: [VIDEO] Tips & Trick - Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Puasa
Patrick O`Brien, konsultan ahli kandungan dan juru bicara untuk Royal College of Obstetricians and Gynecologists, menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan yang pasti bisa ditarik.
"Perempuan tidak boleh khawatir dengan hasil penelitian ini. Parasetamol secara luas diterima sebagai obat penghilang rasa sakit yang aman untuk ibu hamil untuk diambil, dan dapat sangat bermanfaat ketika seorang wanita hamil menderita migrain, misalnya," katanya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR