Nakita.id - Kabar mudik tahun ini yang menjadi trending topik adalah tanjakan Kali Kenteng di jalan tol Salatiga Solo.
Tanjakan ini mendadak viral karena menurut banyak pendapat warganet yang mudik extrem dan curam.
Tak ayal tanjakan ini hanya dalam beberapa menit dan jam langsung menjadi tanjakan jalan tol ter horror di berita arus mudik 2018.
Viralnya tanjakan Kali Kenteng di jalan tol Sidoarjo bermula berita dari akun JKTInfo di Instagram, yang mengunggah video mobil city car Daihatsu Ayla dengan plat nomor B XXXX tidak kuat menanjak di tanjakan tersebut.
BACA JUGA: Tajir Melintir Sejak Kecil, Ini Kekayaan Kate Middleton Setelah Jadi Bangsawan
Dalam video yang hingga berita ini diturunkan sudah diputar sebanyak 1587845 kali, terlihat saat akan melalui tanjakan tersebut mobil Daihatsu Ayla dengan kapasitas mesin 1000 cc, tidak kuat menanjak dan akhirnya berhenti di tengah tanjakan.
Untung saat itu ada petugas yang sigap membantu pengemudi mobil.
Pak Polisi langsung berlari menuju mobil Daihatsu Ayla naas dari arah depan sambil membawa balok kayu ke arah belakang mobil, untuk mengganjal ban mobil belakang.
Sambil berusaha membantu pengemudi dengan mendorong mobil dari arah belakang, pak Polisi memberi arahan pada pengemudi mencoba melajukan kembali mobilnya.
Tapi sayang mobil malah mundur. Disitu tampak 2 orang petugas proyek jalan tol berlari membantu pak polisi sambil membawa balok kayu untuk mengganjal ban belakang mobil Daihatsu Ayla tersebut.
Tak berapa lama, dipandu pak Polisi dan petugas proyek jalan tol, pengemudi mobil mencoba kembali melajukan mobil.
Tapi sayang usahanya tetap gagal dan gagal, malah dalam tayangan video tersebut terlihat mobil setiap kali dicoba melaju malah mundur terus, sampai-sampai pak Polisi dan petugas proyek yang ikut membantu kalang kabut berusaha menahan mobil, supaya tidak meluncur bebas mundur ke bawah.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas TV,Grid.ID,JKTInfo |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR