Nakita.id - Demi memiliki pola makan yang sehat banyak orang rela mengeluarkan uang tak sedikit untuk membeli bermacam produk sehat di pasaran.
Harga produk yang diberi label sehat itu memang mahal.
BACA JUGA: Fatal Moms! Inilah Dampak Jika Memaksa Anak untuk Makan. Ini Solusinya
Sebut saja makanan bebas gluten, bahan pangan organik, telur mengandung omega, pressed juice, hingga chia seed.
Meski tak murah, tapi konsumen rela menghabiskan dana tak sedikit karena banyak yang menganggap bahwa produk yang sehat memang mahal.
Faktanya, nutrisi di dalam produk makanan itu sama saja.
Asalkan Moms mengetahui zat gizi yang dibutuhkan.
Misalnya dengan mengganti sumber karbohidrat tertentu dengan sumber yang lain, dan sebagainya.
Agar Moms tidak bingung, coba terapkan penggantian menu di bawah ini Moms!
BACA JUGA: Tak Perlu Bingung Moms, Ini Cara Aman Bersihkan Kerak di Kepala Bayi
Tukar salmon dengan tuna
lkan air laut dalam, termasuk salmon terkenal dengan kandungan omega 3 nya yang tinggi.
Tapi karena harganya mahal, salmon tidak mungkin dikonsumsi secara reguler.
Siasatilah, ganti dengan ikan tuna dalam kaleng.
Atau, jika ingin lebih ramah pada kantong belilah ikan sardine.
Harganya jauh lebih murah, tapi kandungan omega 3 nya juga cukup tinggi.
Tukar jus delima dengan jus tomat
Memang benar delima merupakan sumber antioksidan yang paling tinggi.
Sama halnya dengan tomat.
Tentunya dengan harga yang jauh lebih murah.
Selain itu, tomat juga lebih mudah didapat.
Belum lagi, kandungan gula yang lebih rendah, Sehingga baik juga untuk Anda yang sedang diet.
BACA JUGA: Agar Tidak Terkena Stroke, Inilah Kiat Agar Terhindar dari Lemak Jahat
Tukar dada ayam dengan kacang merah
Memang sih, sepertinya jauh sekali perbandingan antara dada ayam dengan kacang merah.
Namun, kandungan protein keduanya sama-sama tinggi.
Apalagi kandungan lemak dari kacang merah sangat rendah.
Kacang merah juga menambah asupan serat harian keluarga.
Jadi di saat sedang krisis, tidak ada salahnya kan mengganti dada ayam dengan kacang merah Moms.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR