Nakita.id - Setiap orangtua ingin anaknya kelak menjadi anak yang sukses.
Namun, sekadar pintar dalam arti memiliki pengetahuan dan IQ tinggi mungkin belum cukup untuk menjamin kesuksesan anak ke depannya, Moms.
BACA JUGA: Tanya Larasati Pilih Tak Pakai Baby Sitter, Alasannya Bikin Haru!
Pasalnya, kunci keberhasilan sekarang ini dipengaruhi oleh faktor adanya kerja sama dengan orang lain serta EQ yang tinggi, yaitu berkaitan dengan kecerdasan emosi seperti masalah etika, motivasi, moral dan hati nurani.
Semua "ilmu" ini akan digunakan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Tanpa bekal itu, anak tak akan tahu mengenai etika, moral dan kebiasaan-kebiasaan yang ada di masyarakat.
Akibatnya, ketika berinteraksi dengan lingkungan, akan sering terjadi benturan dan orang menganggapnya sebagai anak yang tak tahu aturan, tak sopan, serta label negatif lainnya.
Namun, seberapa berhasilnya anak dalam berinteraksi bergantung pada kecerdasan personalnya, yang merupakan gabungan dari kecerdasan intrapersonal (cerdas diri) dan kecerdasan interpersonal (cerdas sosial).
BACA JUGA: Moms, Waspada Jika Janin dalam Perut Melakukan Gerakan Seperti Ini
Yang dimaksud cerdas diri adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, bagaimana ia mengolah diri sendiri, baik emosi maupun pemikirannya, dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Sedangkan cerdas sosial adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi antarpribadi satu dengan pribadi lainnya, serta dapat menempatkan diri pada lingkungan.
Anak yang cerdas diri berpotensi untuk cerdas sosial.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR