Nakita.id – Setiap orang pasti pernah mengorek hidung dengan jari atau biasa disebut mengupil.
Bahkan bagi beberapa orang mungkin mengupil sudah menjadi kebiasaan karena risih jika ada kotoran yang menempel di hidung.
Walau dianggap jorok, sepertinya jika sudah memiliki kebiasaan mengupil akan sulit untuk ditinggalkan.
BACA JUGA: Mengaku Pemakan Segala, Meghan Markle Selalu Langsing Karena Diet Ini
Padahal kebiasaan tersebut sebaiknya segera ditinggalkan sebelum mengakibatkan masalah fatal.
Melansir dari kompas.com, dokter spesialis Telinga Hidung Tengorokan (THT) Rumah Sakit Moewardi, S. Hendradewi, mengatakan hidung merupakan bagian rawan.
“Jangan mengorek hidung pakai tangan karena lubang hidung itu daerah rawan,” ujarnya.
Karena di dalam hidung terdapat banyak pembuluh darah yang sanagt rentan jika tergores terus menerus hingga luka.
Apalagi jika jari yang digunakan untuk mengupil kurang dijaga kebersihannya.
“Pembuluh darah (bisa) luka lalu infeksi makanya jadi mimisan. Sebanyak 90 persen kuman, bakteri, dan debu menempel di tangan. Lalu pindah ke hidung,” ujarnya.
Dilansir dari Time, Dr Brett Comer, asisten otolaringologi di University of Kentucky, AS juga mengatakan hal serupa tentang bahaya kebiasaan mengupil.
BACA JUGA: Beda Tipis Dengan Nikita Mirzani, Segini Uang Jatah Bulanan Nagita Slavina!
"Mungkin satu hal yang paling dikhawatirkan adalah trauma jari, sebuah istilah keren untuk pendarahan yang berkaitan dengan kegiatan mengupil," jelasnya.
Menurut Brett Comer, kulit dalam bagian hidung yang tipis sangat rentan terhadap kerusakan dan goresan.
Jika sudah luka kemudian berubah menjadi koreng dan masih terus digores justru membuat luka tersebut semakin besar.
Padahal kebiasaan seperti itu sangat buruk karena makin mempermudah bakteri pada jari berpindah ke dalam hidung.
Akibatnya bisa terjadi infeksi kuman dalam hidung yang menyebabkan demam dan flu.
Perlu diketahui lubang hidung itu ibarat pintu atau gerbang yang memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh.
BACA JUGA: Saingi Raffi Ahmad, Ini Kolam Kekayaan Tukul Arwana yang Tembus Peringkat 2 Artis Terkaya!
Dalam kasus yang lebih serius, kebiasaan mengupil bisa merusak dinding rongga hidung atau yang disebut septum.
Apalagi jika dilakukan hampir setiap hari bisa menghilangkan lapisan mukosa dan tulang rawan septum yang mendasar.
Rusaknya lubang septum itulah yang menyebabkan rasa sakit, mimisan dan gejala lainnya.
Selain itu, septum yang terinfeksi berpotensi menjadi gangguan pada kranium (otak).
Awalnya memang sekat itu berlubang kemudian tulang rusak ini dikenal sebagai saddle nose.
BACA JUGA: Si Kecil Punya Hobi Mengupil? Ternyata Ini Bahaya yang Tak Disadari
“Lalu kuman atau bakteri jahat menembus septum atas yang sudah bolong, terhubung ke otak. Infeksi kuman menyebar di otak, jadi radang otak,” jelas Hendradewi.
Dilansir dari webmd.com, hidung ibarat jendela untuk menuju ke jaringan otak.
Karena itu sangat memungkinkan zat-zat berbahaya atau bakteri yang bersaran di dalam hidung bisa mencapai jaringan otak.
Tidak hanya dengan mengupil, bakteri dan virus juga bisa masuk ke dalam lubang hidung jika Moms tinggal di daerah berpolusi udara berat.
Studi menunjukkan anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di daerah dengan polusi udara buruk sangat rentan mengalami peradangan otak.
Polutan, virus, bakteri menjalar ke otak melalui saluran hidung yang mengakibatkan penyakit otak atau radang otak.
Bahkan seorang peneliti juga berpendapat virus penyakit Parkinson juga mungkin bisa mencapai otak melalui hidung.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR