Sekilas lapisan tersebut terlihat seperti sisik ular. Ini membuat bayi yang lahir dengan kondisi ini di Indonesia atau Malaysia sering dijuluki bayi ular.
Sayangnya, lapisan ini juga membuat Jamison dan bayi-bayi dengan kondisi serupa tak bisa bergerak bebas dan sulit bernapas.
Tak hanya itu, kondisi ini juga menyebabkan mereka rentan terhadap infeksi.
Alicia mengetahui kondisi Jamison sejak usia kandungannya 7 bulan.
Para petugas medis bahkan telah menyarankannya untuk mengakhiri kehamilan tersebut karena harapan hidup Jamison hanya dua persen.
Meski begitu, Alicia mempertahankan kehamilannya.
Ia bertahan dengan aturan pengobatan Jamison yang cukup melelahkan, yaitu mandi pemutih dan resep morfin untuk membantu meringankan rasa sakit pada anak tersebut.
"Saya belum pernah mendengar Harlequin ichthyosis sebelum dokter membawa saya ke samping dan menunjukkan sebuah buku teks dengan foto-foto bayi dengan kondisi ini," ujar Alicia dikutip dari Fox News, Kamis (21/06/2018).
BACA JUGA: Adakah Sisi Negatif Bagi yang Rutin Pakai Produk Perawatan Kulit?
"Mereka tidak memiliki wajah, tidak ada tangan, tidak ada kaki, dan tidak ada jari tangan dan kaki," sambungnya.
Alicia juga menceritakan bahwa ia cukup trauma ketika para petugas medis menyarankan untuk mengahiri kehamilannya.
"Ketika memutuskan apa yang harus dilakukan, saya diberi tahu bahwa saya sudah melewati titik akhir jadi saya harus menjalani jangka waktu penuh.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR