Nakita.id - Penting untuk diketahui, pada 26 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional.
Dilansir melalui laman resmi unodc.org, tema peringatan Hari Anti Narkotika Internasional pada tahun ini adalah "Mendengarkan anak dan remaja adalah langkah pertama untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman".
Tanggal ini dipilih dengan mengambil momen pengungkapan kasus perdagangan opium oleh Lin Zexu (1785-1851) di Humen, Guangdong, Tiongkok.
Lin Zexu adalah pejabat yang hidup pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing, yang terkenal dengan perjuangannya menentang perdagangan opium di Tiongkok oleh bangsa asing.
Kala itu, Lin Zexu melihat negaranya semakin terpuruk karena harta negara terus mengalir ke Inggris untuk membeli obat terlarang, dan ada ketergantungan akan opium.
Usahanya ini akhirnya memicu Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris.
BACA JUGA: Sering Tak Disadari, 5 Kebiasaan Asyik Ini Efektif Menguras Paket Data Internet!
Kemudian, Kaisar Daoguang memanggil Lin Zexu untuk membahas penerapan larangan terhadap pedagangan opium.
Ia menegaskan bahwa opium harus dilarang karena konsumsinya menghabiskan kekayaan negara.
Di Indonesia, pemberantasan narkoba telah menjadi perhatian serius pemerintah.
Bahkan pada Februari 2015, presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia gawat darurat narkoba.
Saat itu, Jokowi menyebutkan berdasarkan data yang dimilikinya, kira-kira ada 50 orang di Indonesia yang meninggal dunia setiap hari karena penyalahgunaan narkoba.
Jika dikalkulasi dalam setahun, ada sekitar 18.000 jiwa meninggal dunia karena penggunaan narkoba.
Angka itu belum termasuk 4,2 juta pengguna narkoba yang direhabilitasi dan 1,2 juta pengguna yang tidak dapat direhabilitasi.
Untuk itu, penting bagi orangtua untuk menjauhkan buah hati dari bahaya obat-obatan terlarang sejak dini yaitu dengan langkah awal sebagai berikut.
Are you a parent?#ListenFirst to your children ???????????????????????????????????????? and show them you care. Even in difficult circumstances, a strong bond between children and parents can reduce risky behaviours. #WorldDrugDay pic.twitter.com/gNHuC6zTMt
— UN Office on Drugs and Crime (@UNODC) June 24, 2018
Habiskan waktu bersama anak-anak
Perhatian dan waktu yang berkualitas dari orangtua adalah hal yang jarang didapat anak, banyak orangtua menganggap gawai bisa menjadi sarana ampuh agar anak tidak rewel dan banyak meminta.
Inilah yang membuat jarak antara orangtua dengan anak, sehingga ada kemungkinan anak akan beralih pada hal yang negatif salah satunya narkoba.
Menghabiskan waktu bersama dan memberi perhatian penuh pada anak amat penting, hal ini akan membuat anak lebih terbuka sehingga banyak bercerita pada orangtuanya.
BACA JUGA: Wow, Pegawai Maskapai Penerbangan Bocorkan Trik Jitu Dapat Tiket Murah
Beri pujian pada Si Kecil
Selain memberi waktu untuk anak, orangtua juga perlu memberi pujian pada anak.
Karena pujian pada si kecil dapat membuat hati anak menjadi lebih baik.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa dengan memberi pujian dapat membuat anak 5 kali lebih sedikit mengenal narkotika.
Jangan menghukum anak
Setiap keluarga pasti memiliki aturan yang berbeda-beda.
Selain untuk membuat keluarga lebih tertata, aturan dalam keluarga juga sangat penting untuk pertumbuhan anak.
Namun, sering kali anak melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Akan lebih baik jika orangtua tidak menghukum anak, melainkan memberi pengertian mengapa hal tersebut kurang tepat.
Memberi aturan keluarga yang jelas namun tidak terkesan mengekang juga membuat anak jauh dari narkotika.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Mencoba mengerti anak
Di usia remaja, anak-anak sedang dalam masa pencarian jati diri.
Pada usia remaja, anak berpotensi 20% lebih besar untuk mengenal narkotika.
Di sinilah peranan orangtua sangat dibutuhkan, di antaranya dengan mencoba mengerti keinginan anak agar dapat mengurangi kemungkinan ia menggunakan narkotika.
Mengikuti program parenting
Saat ini sudah banyak komunitas parenting untuk orangtua mengenal dan belajar mengenai pola asuh yang tepat untuk anak-anak, karena setiap anak tentu berbeda.
Program parenting sangat baik untuk membantu keluarga dalam mencari solusi yang dibutuhkan dalam mendidik Si Kecil.
Menjadi role model yang tepat
Ada banyak orang mengatakan, anak bukanlah pendengar yang baik namun mereka adalah peniru yang ulung.
Sebagai pintu gerbang utama, orangtua menjadi panutan anak dalam melakukan segala sesuatu.
Untuk itu, penting bagi orangtua melakukan hal yang selalu positif sehingga bisa menjadi teladan untuk anak-anak termasuk menjauhi obat-obatan terlarang.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Twitter,UNODC |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR