Nakita.id – Ngidam saat hamil itu identik dialami oleh perempuan.
Ngidam merupakan keinginan yang muncul secara tiba-tiba, dan harus segera dipenuhi.
Dan biasanya adalah keinginan untuk mengonsumsi makanan dan minuman tertentu.
Para ibu hamil pun bisa mengalami ngidam yang bermacam-macam.
BACA JUGA: Siraman Saus Lezat Membuat Ayam Panggang Saus Oriental Jadi Istimewa
Mulai dari makanan yang sederhana, hingga makanan unik yang di masa sebelum hamil pun tidak menyukai sama sekali.
Tetapi tahukah Dads, sadar atau tidak sang suami juga bisa merasakan ngidam?
Dikenal sebagai couvade syndrome, atau symphatetic pregnancy, lebih umum dikatakan sebagai ‘suami ngidam’.
Ini merupakan sindrom yang tak jarang terjadi pada suami di mana ia merasakan gejala yang serupa dengan pasangan yang sedang hamil.
Gejala-gejalanya biasanya adalah berat badan meningkat, perubahan hormonal, morning sickness, gangguan pola tidur, perubahan pola makan, ngida.
Termasuk gejala fisik seperti nyeri di bagian perut, pinggang, punggung, gangguan pencernaan, puting payudara terasa lebih keras, dan sebagainya.
Terjadinya ngidam pada Dads ini lantaran adanya stres dan perasaan empati kepada pasangan.
Dan kehamilan sesungguhnya tidak hanya membawa kabar gembira untuk keluarga, namun juga tekanan dan kecemasan.
BACA JUGA: Tim Favorit Terancam Kalah di Piala Dunia, Fans Berat Lionel Messi Ini Diduga Nekat Bunuh Diri
Baik akan kondisi keuangan, kesehatan, cemas menjadi orangtua, dan sebagainya.
Sadar maupun tidak, dapat menyebabkan stres bagi Dads dan pasangan.
Ditambah perasaan empati pada istri, Dads jadi cenderung mengalami couvade syndrome ini.
Ngidam pada suami terjadi pada awal trimester pertama, akan menghilang di trimester kedua, dan muncul kembali di trimester ketiga.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Dikutip dari buku ‘Anti Panik Menjalani Kehamilan’ oleh Tiga Generasi, berikut caranya Dads!
1. Berkomunikasi
Pasangan suami-istri perlu berkomunikasi secara terbuka mengnai rencana masa depan.
Termasuk isu-isu yang mungkin terjadi atau kegelisahan yang dirasakan.
Hal ini dapat menurunkan tingkat stres yang dialami Dads dan pasangan, khususnya bagi para suami yang mengalami couvade syndrome.
2. Akui dan menerima kondisi yang dialami
Akui jika diri sendiri memang mengalami couvade syndrome.
BACA JUGA: Mantan Istri Opick Bikin Warganet Menangis, Gara-gara Curahan 'Rusaklah Dulu Ibunya'
Dengan demikian, Dads dan pasangan dapat mencari bantuan yang dibutuhkan dan mengatasinya dengan tepat.
3. Jaga kondisi tubuh dan kesehatan
Berolahraga secara rutin dapat membantu menjaga kondisi fisik.
4. Cukup beristirahat dan jaga pola makan
Jika mengikuti ngidam yang dirasakan, ini akan berpotensi menyebabkan berat badan meningkat dan gangguan pada pencernaan.
Penting memerhatikan apa yang dikonsumsi dan nutrisi yang Dads butuhkan.
5. Cari informasi tentang kehamilan dan proses kelahiran
Bekali dengan informasi yang cukup, diskusi terbuka bersama istri dan dokter.
Ketahui proses yang dialami istri selama kehamilan, dapat bantu menurunkan rasa cemas dan stres dalam diri suami sebagai calon ayah.
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR