Setiap harinya Yua selalu bangun pukul 04.00 JST, lalu mengatur alarm untuk berlatih hiragana (huruf Jepang), ia melakukan hal ini atas permintaan ayahnya.
BACA JUGA: hoaxTerlanjur Viral dan Bikin Geger, Ternyata Berita 3 Foto Ini Hoax
"Buku hariannya memberi kesan bahwa gadis itu berusaha dengan keras untuk menulis secara rapi," ungkap penyelidik.
"Meskipun ia diberitahu untuk berlatih hiragana, satu-satunya kata yang muncul di kepalanya adalah memohon kepada orang tuanya untuk memaafkan karena dia dianiaya."
Setelah diselidiki, ternyata Yudai pindah ke Tokyo pada 23 Januari dan istri serta anak-anak mereka menyusul beberapa bulan berikutnya.
Sekitar waktu tersebut Yudai meminta Yua untuk menurunkan berat badannya, sebab menurut pria ini Yua terlihat gemuk.
Kemudian mereka hanya memberi sup saat sarapan, sup miso dengan sepertiga nasi saat makan siang, dan setengah mangkuk nasi saat makan malam.
Terkadang Yua juga hanya makan satu kali saja dalam sehari.
Pada 4 Januari sebelum mereka pindah ke Tokyo, berat Yua mencapai 16,6 kilogram, namun saat meninggal ia telah kehilangan berat sebanyak 4 kilogram.
Pemerintah Tokyo dan Kagawa akan menyelidiki kasus ini dan menimbang langkah-langkah pencegahan terulangnya insiden serupa.
BACA JUGA: Seorang Nenek Meninggal Setelah Berhubungan Intim, Ini Penyebabnya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Japan Times |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR