Makanan yang kita makan menyediakan sumber untuk bahan kimia ini.
Misalnya otak kita mengekstrak nutrisi yang diperlukan dari apa yang kita makan, sehingga menciptakan neurotransmiter
Nantinya neurotransmiter ini yang mengatur dan meningkatkan suasana hati kita.
BACA JUGA: BPOM Keluarkan Aturan Ini Agar Kental Manis Masih Dapat Disebut Susu
Tetapi jika otak kita tidak diberi bahan bakar yang mereka butuhkan untuk memasok neurotransmitter, kita dapat rentan terhadap perubahan suasana hati.
Sementara makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti salmon dan alpukat, meningkatkan suasana hati kita, makanan berkualitas rendah justru berdampak negatif pada otak.
Misalnya, penelitian telah menghubungkan makanan olahan seperti makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang bisa menyebabkan depresi, agresi yang lebih besar, kecemasan dan penyakit mental lainnya.
BACA JUGA: Begini Arti Tersembunyi Cincin Pangeran Charles di Jari Kelingkingnya
Gula darah kita juga memengaruhi suasana hati kita.
Ketika makanan mengandung gula yang tinggi, lonjakan ini diikuti ketika insulin mulai membersihkan gula dari darah Moms.
Gula rendah ini sering disertai dengan sakit kepala dan iritabilitas.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | draxe.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR