Nakita.id - Belum lama, sebuah unggahan di media sosial yang memuat foto anak dan remaja bermata merah mendadak viral.
Selain itu, foto tersebut juga diikuti dengan imbauan bahwa mata merah tersebut terjadi akibat terlalu sering bermain ponsel sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada mata.
Sementara, pesan yang menyebar melalui grup percakapan whatsapp juga tak jauh berbeda.
Disebutkan, seorang remaja berusia 15 tahun mengalami pecah pembuluh darah di mata karena terlalu sering bermain gawai dengan posisi tiduran.
Melalui akun twitter pribadinya, Dokter Spesialis Mata, dr. Ferdiriza Hamzah, Sp.M, membantah informasi itu.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Ia memberikan penjelasan melalui unggahan di Twitter-nya, @ferdirivahamzah, Senin (9/7/2018) bahwa berita tersebut adalah hoax dan tidak benar adanya.
Ferdiriza menjelaskan, selaput mata yang memerah disebut sebagai subconjunctival bleeding.
“Jadi ini namanya subconjunctival bleeding.
Tidak berbahaya sama sekali karena 2 minggu darahnya terserap sendiri,” ujar dia.
Sementara, pada foto di atas, Ferdi menduga bahwa orang yang ada di foto itu mengalami kecelakaan atau sebab lainnya.
“Kalau di foto ini terlihat pasien memakai oksigen, kemungkinan abis tabrakan atau ada penyakit lain,” ungkap Ferdi.
Kondisi terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah tepat di bawah permukaan mata yang jelas (konjungtiva).
BACA JUGA: Wajib Tahu, Ini 8 Gejala Pembekuan Darah yang Sering Dianggap Sepele
Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan sangat cepat, sehingga darah terperangkap dan membuat timbulnya bercak berwarna merah terang pada bagian putih mata.
Kondisi ini terjadi karena beberapa tindakan yang biasa dilakukan setiap hari, di antaranya menggosok mata dengan sangat kencang, adanya kelainan darah, mengonsumsi pengencer darah, bisa pula disebabkan bersin atau batuk yang terlalu kencang.
Selain itu juga bisa disebabkan trauma, seperti adanya benda asing yang masuk ke mata dan menimbulkan luka.
Faktor-faktor di atas menyebabkan pembuluh darah yang ada di balik selaput mata pecah, akhirnya mata pun menjadi merah.
Ferdi menyebutkan, aktivitas bermain ponsel yang terlalu sering memang bisa menyebabkan gangguan pada mata seperti mata lelah, kering, dan jika anak-anak dapat menambah ukuran minus mata.
"Udah itu aja. Gak bisa bikin tumor, mata berdarah, dll. Kasus ini mungkin anaknya kejedot atau abis tonjok-tonjokan," cuit Ferdi..
Lebih lanjut, Ferdi juga mengingatkan agar menghentikan aktivitas ponsel jika mata terasa panas, kering, dan lelah.
BACA JUGA: Kenalkan Permainan Tradisional Pada Si Kecil Zaman Now, Kak Seto: Gawai Membuat Anak Jadi Egois
"Di balik hoax-hoax ini, memang ada benarnya jgn main hp kelamaan.
Mata jadi panas, kering, lelah sampe pusing dan leher kaku.
Bahkan ada yang sampe muntah-muntah. Saran saya kalo udah ada gejala-gejala tersebut, stop. Istirahatkan mata. Simpan dulu gadget-nya," lanjut Ferdi.
Untuk itu Moms, memang penting mencari kebenaran terlebih dahulu terkait sebuah informasi agar tidak merugikan orang lain.
Di sisi lain, aktivitas bermain gawai atau alat elektronik lainnya sebaiknya dibatasi karena berdampak buruk terhadap kesehatan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Instagram,Twitter,Mayo Clinic |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR