Kemudian para peneliti di University of Southern Queensland (USQ) melihat lebih dekat pada sifat positif dari plum.
BACA JUGA: Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!
Mereka memberi makan tikus diet tinggi lemak dan karbohidrat sampai mereka mengalami obesitas.
Kemudian, peneliti ini menambahkan beberapa tetes jus plum ke air minum tikus, sambil melatih tikus setengah jam sehari.
Dalam waktu delapan minggu, tikus-tikus itu telah melepaskan sebagian besar kelebihan berat badan mereka.
Penelitian itu terbukti menjadi pemicu hubungan masyarakat untuk pertanian Nutrafruit, yang membayar Pemerintah Queensland untuk lisensi global untuk memperdagangkan buah.
BACA JUGA: Potret Menggelitik Syahril Ramadan dengan Pemain Sepak Bola Dunia, Wow Editannya Jago Banget!
Profesor Ilmu Biomedis dan Ilmu Pengetahuan USQ, Lindsay Brown, mengatakan hasil itu memberikan kasus kuat terkait klaim buah plum yang menyehatkan.
"Semua perubahan yang dialami tikus kegemukan seperti kadar glukosa, fungsi kardiovaskular, peradangan, semuanya terjadi dengan cara sama pada manusia," kata Profesor Brown.
Namun, Moms tetap harus berhati-hati.
Profesor Manny Noakes, direktur penelitian untuk nutrisi dan kesehatan di lembaga ilmu pengetahuan Australia CSIRO, mengatakan ini bukan kasus yang jelas.
"Ini penelitian yang sangat bagus dan sangat menarik," kata Prof Noakes.
BACA JUGA: Moms Boros dan Tak Pandai Atur Keuangan Jika Punya 6 Ciri-ciri ini!
"Tapi terakhir kali diperiksa, manusia dan hewan pengerat sangat berbeda. Anda dapat memberi makan seluruh tikus untuk menguji hipotesis, tetapi tidak berarti akan mendapatkan hasil sama pada manusia," jelasnya.
"Sayangnya, ini adalah sesuatu yang banyak terjadi ketika mempromosikan manfaat kesehatan dari makanan. Klaim serupa telah dibuat oleh penelitian pada hewan," tambahnya.
Nampaknya, Moms cukup mengabaikan promosi buah plum tersebut, dan tak perlu mengandalkan satu buah impor ini untuk menghilangkan berat tubuh.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR