Nakita.id - Zylvechia Ecclesie Heckenbucker anak pertama pasangan selebritis Franda dan Samuel Zylgwyn baru saja menarik perhatian publik.
Pasalnya, kaki Si Kecil yang akrab siapa Vechia ini terlihat dipenuhi dengan bintik-bintik berwarna merah.
Melalui akun instagram pribadinya, Franda pun mencoba menjelaskan kondisi Vechia.
"Kalo orang jawa bilang itu blorok, artinya anaknya masih bisa gendut lagi," jelas Franda, Selasa (10/7).
BACA JUGA: Tidak Ada Bukti Ilmiah yang Membuktikan Gadget Picu Tumor Otak
Bintik-bintik merah seperti yang dialami oleh Vechia memang merupakan salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh anak-anak.
Namun bila bintik-bintik merah yang dialami oleh Vechia tidak didasari oleh penyakit.
Beberapa bintik-bintik merah lainnya biasanya didasari oleh penyakit.
Untuk itu, Moms dan Dads sebaiknya memahami betul beberapa jenis penyebab bintik-bintik merah pada kulit anak.
Agar Moms dan Dads dapat mengetahui bahaya atau tidaknya bintik-bintik merah tersebut.
BACA JUGA: Mudah Banget! Ini 7 Latihan Efektif Untuk Hilangkan Keriput Dalam 12 Menit
Eksim
Miriam Weinstein, seorang dokter kulit anak di Rumah Sakit Anak Toronto mengatakan eksim atau yang juga disebut dermatitis atopik adalah kondisi kulit kronis yang mempengaruhi sekitar 17% anak-anak.
Eksim biasanya disebabkan karena kulit tidak mampu menjaga kelembapan dan terjadi iritasi.
Akibatnya kulit menjadi kering, gatal dan meradang.
Sama seperti alergi, eksim bisa diwariskan.
BACA JUGA: Bukan Suami atau Ayah, Ini Pria Yang Buat Nikita Mirzani Mantap Berhijab
Tanda anak mengalami eksim, yaitu kulit akan terlihat kering, merah, timbul kelopek, dan bersisik.
Rasa gatal yang menggangggu kadang sampai membuat kulit berdarah.
Pada anak, eksim dapat memperburuk di area lipatan siku dan belakang lutut atau bagian kulit mana saja yang bisa mengalami iritasi akibat udara panas dan bahan pakaian.
Adapun pada bayi, bercak eksim terjadi pada bagian lengan, kaki, kulit kepala, dahi dan pipi.
Eksim dapat memburuk di udara dingin yang kering atau udara panas yang menyebabkan keringat.
Wewangian dan bahan kimia dalam lotion, deterjen dan sampo, serta bahan pakaian polyester juga dapat mengiritasi kulit.
BACA JUGA: Kena Demam Lagu 'Lagi Syantik', Begini Gemasnya Gaya Joget Anak Venna Melinda
Ruam Panas
Ruam panas atau yang kerap disebut biang keringat merupakan kondisi gangguan kulit yang disebabkan karena kulit kurang mendapat cukup udara, sehingga akan terasa panas.
"Keringat terjebak di bawah kulit dan menyebabkannya menjadi merah dan membentuk tonjolan," jelas Tara Chobotuk, seorang dokter anak di Halifax.
Bayi sering mendapatkan ruam panas di musim dingin, ketika ia diberi terlalu banyak lapisan.
"Bayi bisa mengalami kesulitan mengatur suhu tubuh, dan mereka bisa mengalami dehidrasi cepat. Pastikan mereka merasa nyaman dan tidak panas," tambahnya.
BACA JUGA: Kenali Tanda Keringat Berlebih yang Aman dan Berbahaya Saat Hamil
Ruam panas dapat muncul di punggung anak setelah terlalu banyak waktu yang dihabiskan duduk di kursi mobil atau di lipatan kulit akibat memakai pakaian ketat atau sintetis.
Ruam terdiri dari benjolan merah kecil-kecil.
Banyak orangtua bingung membedakan ruam dengan eksim.
Jika ruam muncul pada daerah yang telah ditutupi, kemungkinan ruam panas.
Namun ketika orangtua melihat anaknya sering demam akibat ruam, kemungkinan itu merupakan eksim.
BACA JUGA: Duh, Kebiasaan Mencuci Botol Anak Seperti Ini Justru Dapat Sebabkan Kanker
Gatal-gatal
Gatal adalah reaksi tubuh terhadap alergen atau virus.
Penyebab paling umum pada anak-anak adalah virus dari perut.
Alergen atau virus mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh yang melepaskan histamin, sehingga menyebabkan kulit sering bintik-bintik kecil merah dan gatal.
Terkadang gatal dapat timbul dalam beberapa menit atau jam, tapi juga bisa timbul dalam waktu satu atau dua hari.
Gatal-gatal dapat muncul sampai tiga minggu setelah terkena virus.
Jika Moms tidak yakin, segera periksakan anak ke dokter.
BACA JUGA: Ini Dia Perbedaan Pijat Bayi Matur dan Bayi Prematur, Moms Wajib Tahu!
Kulit pecah-pecah
Kulit pecah-pecah teriritasi, merah dan bersisik umum terjadi di udara dingin, ketika wajah dan tangan anak-anak sering terkena dingin dan angin.
Seringnya mencuci tangan menyebabkan punggung tangan menjadi kering dan sakit.
Anak-anak dengan bibir kering sering memiliki kecenderungan untuk menjilat, tapi air liur anak justru dapat memperburuk kulit di sekitar mulutnya.
Kulit pecah-pecah akan merah dan bersisik.
Meskipun tidak biasanya gatal, kulit mungkin terasa kencang, atau pecah-pecah, dan pada kasus yang berat mungkin berdarah.
BACA JUGA: 7 Tanda Penyakit Jantung di Tubuh, Dari Kuku Hingga Ujung Telinga
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak kadang-kadang disebut pula eksim kontak.
Dermatitis kontak adalah ruam yang muncul setelah kulit melakukan kontak, terjadi iritasi atau alergen.
Ini terlihat mirip dengan eksim, di mana kulit merah dan bersisik tapi lebih terlokalisasi.
Potensi iritasi bisa disebabkan oleh deterjen, jeruk atau bahkan air liur anak sendiri.
Penyebab umum adalah nikel, yang dapat ditemukan dalam perhiasan, sabuk gesper dan logam lainnya, bahan kimia dan wewangian juga dapat menghasilkan dermatitis kontak alergi.
BACA JUGA: Ajarkan Anak Dengan Autisme Agar Tidak Sering Berteriak Dengan Cara Ini
Ruam biasanya berlangsung selama pemicu hadir, tetapi reaksi yang parah mungkin membutuhkan bantuan dari ahli.
Meskipun jarang, penyebabnya kadang-kadang bisa karena memakai anting-anting baru, dan ruam muncul pada lubang tindiknya.(*)
Source | : | Instagram,Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR