Nakita.id - Human Immunodeficiency Virus atau HIV, menjadi momok menakutkan bagi semua orang.
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 (sel T), yang membantu sistem kekebalan melawan infeksi.
Sehingga orang-orang yang terkena HIV bisa mengidap penyakit-penyakit lain, termasuk kanker.
BACA JUGA: Ini Pentingnya Mengajarkan Bahaya HIV/AIDS Sejak Dini pada Anak
Dilansir dari cdc, tidak seperti beberapa virus lain, tubuh manusia tidak dapat menyingkirkan HIV sepenuhnya, bahkan dengan pengobatan.
Jadi begitu seseorang terinfeksi HIV, maka Ia akan menderita infeksi ini seumur hidup.
Menurut hiv.gov, banyak orang salah kaprah dengan anggapan HIV pasti hanya akan menular pada orang yang berganti pasangan, terurama pekerja seks komersial atau pasangan sesama jenis.
Nyatanya, HIV bisa menyerang siapa saja yang melakukan hubungan seksual, baik anal atau vaginal tanpa ada vaksin.
Berbagi jarum suntik secara sembarangan, hubungan seksual anal adalah yang paling berisiko.
Tapi, belum lama pusat Data Informasi HIV AIDS dari Kementerian Kesehatan menyatakan hal mengejutkan.
Sebab kelompok ibu rumah tangga malah menjadi golongan yang rentan sering terinfeksi HIV.
Dari data sampai Agustus 2015, jumlah PSK yang terkena HIV di Riau hanya tujuh orang, sedangkan ibu rumah tangga mencapai 41 orang.
BACA JUGA: Apakah Benar HIV/AIDS Sebabkan Kemandulan? Ini Dia Penjelasannya!
Angka ini juga menunjukkan kecenderungan meningkat.
“Adapun ibu rumah tangga lebih banyak ditularkan oleh suaminya yang berperilaku menyimpang di luar rumah,” kata Mareno selaku Koordinator D-KAP Riau, organisasi pemerhati HIV/AIDS Riau.
Hal ini diperburuk, kebanyakan ibu rumah tangga enggan melakukan tes HIV setelah menikah karena malu dianggap keluarganya tak harmonis.
“Padahal, seperti yang kita tahu, ada banyak cara penularan HIV/AIDS selain lewat hubungan seksual. Bisa dari pisau cukur, bisa dari jarum suntik, atau pun benda lain yang tidak steril dan pernah terkena darah dari pengidap AIDS,” ujar Fauzan Budi dalam kompas.com.
Menghadapi hal tersebut, Fauzan mengingatkan beberapa pekerjaan suami yang bisa membuat ibu rumah tangga semakin berisiko HIV.
“Jika suami bekerja sebagai supir truk atau bis lintas provinsi dan jarang pulang ke rumah, maka bisa menjadi kelompok berisiko dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
HIV memang bisa menyerang siapapun, sehingga diperlukan pemeriksaan dan pencegahan yang dilakukan sedini mungkin.
“Karenanya, lebih baik mencegah dan mengobatinya secepat mungkin,” tukasnya lagi.
Tak hanya itu, dilansir dari tribunnews, di Pontianak, HIV yang menyerang ibu rumah tangga juga tak sedikit.
Selama tahun 2017, ada 34 orang ibu rumah tangga terinfeksi HIV, sedangkan PSK hanya 6 orang yang terinfeksi.
Cdc merekomendasikan, segara melakukan cek HIV setidaknya sejak usia 13-64 tahun dengan berbagai tes kesehatan agar hubungan dengan pasangan lebih sehat.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | kompas,cdc.gov,tribunnew.com |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR