Nakita.id - Atlet Indonesia kembali mencetak sejarah.
Adalah Lalu Muhammad Zohri, sprinter asal Nusa Tenggara Barat, yang menjadi juara dunia 100 meter atletik International Association of Athletics Federation (IAAF) 2018 di Finlandia.
Ia mendapatkan apresiasi positif dari para netizen sebagai sprinter pertama Indonesia yang menjadi juara pada event ini.
Dikutip dari akun Youtube IAAF Athletics, Zohri menyatakan bangga atas prestasinya.
"Sangat bangga sekali terhadap apa yang saya dapatkan. Ini sangat luar biasa bagi saya," kata Zohri, menjawab pertanyaan jurnalis.
BACA JUGA: Yuk Intip Fasilitas dan Isi Wisma Atlet Asian Games 2018, Penasaran?
"Perasaan saya bangga sekali soalnya saya bisa buat sejarah di sini," katanya.
Namun, kemenangannya ini sempat dilanda perasaan pesimis.
Di babak penyisihan, Lalu Muhammad Zohri memiliki catatan waktu di posisi nomor 4, setelah 2 atlet dari Amerika Serikat, dan atlet Jamaica.
Sempat pesimis juara, namun saat final ternyata Zohri bisa melaju dengan rileks, melewati catatan waktu USA di babak penyisihan.
Kemenangan Zohri membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi merinding setelah mengetahui prestasi yang dicapai sprinter muda Indonesia tersebut.
BACA JUGA: Punya Followers Ratusan Ribu Hingga Wisata ke Luar Negeri, 5 ART Selebriti Ini Bikin Iri!
"Saya merinding melihat Lalu Muhammad Zohri, seorang anak yatim yang berasal dari NTB," ujar Imam seperti dikutip dari Kompas.com.
Imam menuturkan bahwa Zohri merupakan salah satu atlet muda Indonesia yang tergolong tekun.
Berkat ketekunannya itu, Zohri kemudian direkrut PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) di NTB, sebuah program yang dibiayai Kemenpora.
"Tentu ini sejarah karena Zohri jadi pelari tercepat di dunia dari Indonesia," ujar Imam.
Zohri meraih medali emas setelah mencatatkan waktu 10,18 detik, mengungguli dua sprinter Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
BACA JUGA: Moms Boros dan Tak Pandai Atur Keuangan Jika Punya 6 Ciri-ciri ini!
Catatan waktu tersebut sekaligus memecahkan rekor nasional junior yang dicatatkannya sendiri yakni 10,25 detik.
Lalu Muhamad Zohri (18), adalah warga Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Ia menjadi juara dunia untuk kejuaraan lari 100 meter U20 di Finlandia, Rabu (11/7/2018) sore kemarin waktu Finlandia.
Namun, sang atlet lari ini ternyata hidup dalam kesederhanaan dan serba terbatas.
Dikutip dari Kompas.com, seorang wartawan berkesempatan mendatangi rumah Zohri pada Kamis (12/7/2018) pagi.
Hasil pengamatan, Zohri bukan berasal dari keluarga mampu.
Rumahnya sangat sederhana, demikian juga dengan kamar tidur Zohri yang lapuk, dengan dinding dari anyaman bambu dan kayu.
Sebagian dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.
Baiq Fazilla, kakak kandung Zohri mengatakan, “Alhamdullilah, ini sungguh kejutan buat kami. Saya sebagai kakaknya sangat bersyukur dan tidak pernah menyangka adik saya bisa menjadi juara dunia. Dia benar-benar membuat kami menangis karena bahagia.”
BACA JUGA: Jangan Main Ponsel Setelah Jam 10 Malam, Ini Penjelasan dari Ahli
Keluarga, tetangga dan sahabat Zohri terus saja mengulang tayangan aksi Zohri di Youtube sembari mengusap air mata mereka.
Menjadi atlet berprestasi untuk lari 100 meter, sebelumnya di 2017 Zohri menyabet 7 emas untuk kejurnas.
Pada 2018 dia juga menyabet emas untuk atletik junior Asia 100 meter di Jepang dengan catatan waktu 10,27 detik.
Selamat untuk Lalu Muhammad Zohri!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR