2. Menurunkan stres
Bisa saja jatuh cinta membuat seseorang mengalami stres di awal.
Artinya, ada ketidakpastian tentang apakah mereka merasakan hal yang sama, kemungkinan penolakan, dan kecemasan.
Tahap awal jatuh cinta meningkatkan kadar kortisol, hormon yang terkait dengan stres, pada pasangan baru, menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2004.
BACA JUGA: Catat, Kebiasaan di Pagi Hari Ini Bisa Gagalkan Diet, No 6 Sering Dilakukan!
Namun, ketika para peserta diuji 12 hingga 24 bulan kemudian, kadar kortisol mereka telah kembali ke normal.
Meskipun cinta bisa membuat stres bagi beberapa orang, terutama pada tahap awal, dapat berpotensi menurunkan stres dalam jangka panjang.
BACA JUGA: Akhirnya Pevita Pearce Ungkap Status Hubungannya Dengan Ariel Noah
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 dalam Neuroendocrinology Letters menguji neurobiologi orang-orang yang jatuh cinta.
Dan menemukan hubungan antara sistem respons stres orang, yang dikenal sebagai aktivasi aksis HPA, dan pengembangan keterikatan sosial.
Hasilnya menunjukkan, membentuk ikatan dengan pasangan dapat membantu membawa perubahan fisiologis yang mengurangi tingkat kecemasan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR