3. Merasa lebih terikat dan aman
Salah satu alasan mengapa Moms merasa tidak stres, mungkin karena jatuh cinta membuat Moms merasa aman dan mengembangkan kepercayaan terhadap orang yang dicintai.
Oksitosin, hormon yang dilepaskan melalui kontak fisik seperti pelukan, ciuman, dan seks, memperdalam perasaan keterikatan terhadap pasangan.
Dan menghasilkan sensasi kepuasan, ketenangan, dan keamanan, menurut laporan Harvard Medical School.
Oksitosin juga berperan dalam ikatan sosial, naluri dan reproduksi ibu, serta kenikmatan seksual.
"Hormon cinta" secara substansial meningkatkan keterikatan dan kepercayaan sosial di antara para pasangan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature.
4. Perasaan menggelitik di perut "butterflies in my tummy"
Pernahkah Moms merasakan detak jantung semakin cepat, telapak tangan berkeringat.
Atau perut berdegup (dengan cara yang baik) saat melihat atau memikirkan seseorang yang Moms cintai?
Ketika jatuh cinta, kadar kortisol meningkat dan tubuh masuk ke mode "fight" atau "run".
"Sistem Limbik (atau otak Paleomammalian), atau emosional Anda mengaktifkan saraf vagus yang pergi dari otak ke usus Anda," kata Daniel Amen, psikiater dan ahli saraf, kepada NBC News.
"Ketika Anda merasa gugup, atau ketika Anda merasa senang (seperti yang saya jelaskan kepada pasien saya, itu adalah perasaan yang sama, tetapi itu tergantung pada penafsiran Anda tentang itu) saraf ini dirangsang yang mengaktifkan usus."
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR