Nakita.id - Usia 1-3 tahun awal orangtua dibuat jengkel dan emosi oleh anak. Semua orangtua akan mengalami hal tersebut. Solusinya pahami emosi anak.
Berikut adalah bagaimana supaya kita sebagai orangtua bisa mengajarkan anak memahami emosi.
BACA JUGA: Anak Usia 1-3 Tahun Bikin Jengkel dan Emosi Orangtua, Ini Obatnya
1. Berikan pengertian-pengertian
Misal, saat anak kehilangan bonekanya dan ia menangis, ajak ia berbicara dari hati ke hati.
Tanyakan kenapa ia menangis. Saat ia melontarkan alasannya karena kehilangan boneka, sampaikan kepadanya bahwa ia sedang sedih.
Niscaya anak akan memahami bahwa dirinya sedang sedih.
Memberikan penjelasan ini juga dapat dilakukan sambil menonton teve dengan melihat adegan tertentu. Contoh, adegan takut, sedih, kesakitan. Atau, dapat pula dengan bermain peran dan membacakan buku cerita.
2. Ajak bersosialisasi
Lewat bersosialisasi, anak bakal mendapat banyak pengalaman karena ia mengalami banyak peristiwa bersama teman di sekolah atau di rumah.
Dari pengalaman, anak mengalami proses belajar dalam memahami emosi yang dialaminya maupun yang dialami oleh anak lain.
BACA JUGA: Biasa Sederhana, Begini Cantiknya Naysilla Mirdad Saat Tampil Bak Princess
Setelah itu, baru kita mengajak anak untuk bisa mengelola emosinya. Berikut cara yang bisa kita lakukan pada si batita.
1. Mulailah sejak dini mengajari anak mengenali emosinya dan minta ia untuk mengungkapkan emosi yang dirasakannya.
2. Beritahukan hal yang benar dan salah.
Khususnya saat mengungkapkan rasa marah, sedih, takut, sehingga si batita mengetahui emosi mana yang harus dikendalikan.
BACA JUGA: Emilia Contessa Ungkap Dana Pengobatan Pengobatan Leukemia Cucunya
3. Berikan contoh yang baik. Misal, marah pada tempatnya, tidak sekadar mengumbar emosi.
4. Lebih sabar dalam memberikan pengertian-pengertian. Ingat, perkembangan kognitif si batita masih terbatas.
5. Berikan pujian agar si batita mau mengulangi lagi perbuatan baiknya.
Selain itu Moms pun harus mengetahui prihal emosi diawal masa kanak-kanak.
Nah, menurut Elizabeth B. Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan, ada beberapa emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak.
BACA JUGA: Yuanita Christiani Ungkap Alasan Kekasih Melamar dengan Kejutan
1. Amarah
Penyebab amarah yang umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak tercapainya keinginan, dan serangan yang hebat dari anak lain.
2. Takut
Peniruan dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut.
Seperti cerita, film-film di televisi dengan unsur yang menakutkan.
3. Cemburu
Perasaan cemburu terjadi bila anak mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain di dalam keluarga.
BACA JUGA:Ini Syarat Jika Ibu Hamil Sembuhkan Skoliosis Lewat Terapi Non Operasi
4. Iri hati
Perasaan iri muncul biasanya berhubungan dengan kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain.
5. Sedih
Anak merasa sedih karena kehilangan sesuatu yang dicintai atau dianggap penting bagi dirinya.
6.Ingin tahu
Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, juga mengenai tubuhnya sendiri dan orang lain.
BACA JUGA: Denada Habiskan Biaya Hampir Rp 400 Juta Dalam Seminggu Untuk Pengobatan Sang Anak
7.Gembira
Anak merasa gembira karena sehat, bunyi yang tiba-tiba atau yang tak diharapkan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan berhasil menyelesaikan tugas yang dianggap sulit.
8.Kasih sayang
Anak belajar mencintai orang, binatang atau benda yang menyenangkan.
Ia menyatakannya secara fisik dengan memeluk, menepuk dan mencium objek dengan kasih sayang.
BACA JUGA: Denny Cagur Memasak untuk Sang Istri, Keahliannya Didapat Karena Ini
Bagaimana Moms, sudah semakin paham kan?
Besok-besok Moms pasti tidak akan jengkel dan emosi pada Si Kecil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR